dan diartikel kali ini saya akan membahas Tentang kisah Mistis pendakian yang terjadi pada tahun 2015 silam, kejadian ini terjadi di Gunung Arjuno yang terletak di Jawa timur
Tentang Gunung Arjuno
Gunung Arjuno sendiri memiliki ketinggian 3.339 mdpl, lebih jelasnya Gunung Arjuno terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan,
dan Gunung Arjuno berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
Gunung ini juga merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru.
Noted : Cerita ini dikirim oleh pendaki cantik yang tinggal di jogja, Namanya Sely, tapi kak Sely katanya ga mau ngasih media sosialnya, takut viral haha.
dan Jangan lupa membaca sampai selesai ya, karna ada banyak sekali pelajaran yang dapat sobat petik dari cerita Sely dan kawan-kawan.
Spoiler :
Jadi cerita berkisah tentang pendakian yang sangat-sangat konyol dan agak bodoh,
salah satu teman Sely yang bernama Aji dengan sengaja buang air kecil ke arah salah satu patung yang ada di jalur Pendakian Gunung Arjuno via Purwosari
Dan tanpa sepengetahuan teman yang lain, Aji juga membawa minuman ber alkohol beserta ganja (jangan ditiru ya)
Namun pada akhirnya Aji terkena karmanya sendiri, dan menyusahkan seluruh teman-temannya
Bagaimana kisah selanjutnya dalam perjalanan mereka? yuk gas ke Ceritanya
Cerita di mulai :
Cerita bermula pada Organisasi Mapala kampus
yang akan mengadakan Pendakian ke Gunung Arjuno pada tahun 2015 lalu
Mereka akan melakukan Pendakian dengan 7 orang, 3 perempuan dan 4 laki-laki
ada Tiwi, Sely, Tukul yang saat itu masih semester 5
sedangkan Sri, Nanda, Sony dan Aji mereka sudah semester 7 dan 8, atau bisa disebut senior
"Di Kampus"
Kemudian mereka berkumpul diarea kampus sebelum berangkat menuju Malang,
kala itu Nanda yang bertugas sebagai leader melakukan pengarahan terlebih dahulu
Setelah semuanya selesai mereka langsung Berangkat menuju Pasar Purwosarimenggunakan Mobil pribadi
diantar temannya Helmi yang sekalian ingin pulang ke Surabaya
"Pasar Purwosari"
Sesampainya di Pasar Purwosari mereka kemudian menggunakan ojek, menuju Dusun Tambak Watu karna waktu sudah malam hari
di Dusun Tambak Watu mereka lebih dulu mampir ke warung untuk beristirahat
Sely dan beberapa temannya lebih dulu tertidur malam itu
ketika terbangun waktu sudah jam 7 pagi, kemudian mereka mulai mempersiapkan pendakian
"Pendakian"
Setelah mengurus perizinan setempat mereka lalu berdoa dan mulai berjalan menuju Pos 1
Sebelum berjalan Nanda juga sudah memberi pengarahan terhadap kami semua
tentang jalur Purwosari, track pendakian dan tempat membuka tenda
Sekitar 2 jam lebih berjalan kami tiba di Tampuono
ketika itu ada kejadian yang membuat Sely terkejut saat beristirahat
Aji terlihat dengan santai membakar ganja yang ia bawa dan berbagi kepada Sony
Nanda sebagai leader pun bersikap biasa saja, sebab sepertinya sudah biasa
tidak lama mereka semua berjalan kembali
namun hampir setiap istirahat Aji selalu membakar Ganja yang ia bawa
Kini Nanda mulai menegurnya "Jangan kebanyakan, jaga sikaplu ji"
Aji pun hanya mengiakan perkataan Nanda
Tetapi setelahnya gaya Aji semakin sok pemberani saat di jalur Pendakian
ia terus bercanda dengan kata-kata kasar kepada Sony
Hal itu membuat yang lainnya termasuk Nanda yang menjadi leader mulai merasa risih dengan tingkah Aji kepada Sony
Kemudian sampai lah mereka disalah satu tempat bernama Mangkutoromo,
di Mangkutoromo ini terdapat tempat bangunan kuno yang cukup besar
Di jalur Purwosari memang terdapat banyak sekali patung atau bangunan tua yang sudah menjadi budaya kerajaan Majapahit jaman dahulu
Sehingga membuat beberapa pendaki yang melewati jalur ini
merasa sangat dekat oleh hal yang berhubungan dengan spiritual
Tetapi faktanya memang ada banyak pendaki yang mengalami hal mistis ketika melewati jalur Purbasari Gunung Arjuno ini.
Sely dan teman-temannya pun menyempatkan untuk makan lebih dulu di Mangkutoromo
karna perjalanan selanjutnya masih cukup jauh
Setelah selesai makan mereka pun mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Jawa Dipa
yang menjadi tempat untuk mereka membuka Tenda
Sepanjang jalan mulai banyak perdebatan yang terjadi
Terlebih dengan Nanda dan Aji, Nanda sebenarnya sudah sangat marah
tetapi sebagai leader ia masih mencoba bersabar
Perdebatan Nanda dan Aji bukan tanpa sebab di salah satu jalur menuju Jawa Dipa
Aji dengan sengaja buang air kecil disamping salah satu patung yang berada tidak jauh dari jalur pendakian
dan tentu saja mengenai patung tersebut
Nanda yang melihat itupun menegurnya, tetapi Aji tidak terima
Aji menganggap hal-hal seperti ini tidak perlu dihormati atau disembah
Nanda pun mengingatkan dengan keras
"Jaga sikaplu, tolong hormati dan hargai semua yang ada disini, pengetahuan lu itu cuma sebatas pendakian, bukan hal ghoib"
Sony pun sebenarnya setuju dengan Nanda
ia menganggap Aji sudah keterlaluan melakukan hal seperti itu yang bisa mencelakai dirinya
Tetapi Aji tetap mengklaim apa yang ia lakukan itu hal biasa
mereka tidak perlu takut, hal ghoib tidaklah nyata. *ucap Aji
Nanda benar-benar geleng kepala/
Aji ini sangat keras, juga kadang bersikap dan berbicara se'enaknya.
Ini pertama kalinya Nanda, Tiwi, Sely, dan Tukul mendaki dengan Aji anak Mapala smester 8, aji memang anak semester 8
tetapi Nanda lah yang saat itu menjabat sebagai Wakil ketua Mapala, dan menjadi leader dalam pendakian kali ini
Saat itu Sony dan Sri juga menegur Aji, Sedangkan Sely dan anak smester 5 lainnya hanya terdiam
mungkin karna tidak enak sebab Aji adalah senior mereka
Singkat Cerita mereka sampai di Jawa Dipa dan mulai membuka tenda
Mereka sampai ketika malam hari sekitar jam 8 malam
Malam itu udara sangat dingin
Sely, Tiwi dan Sri lebih dulu membuat makanan, sedangkan yang lainnya masih membuka tenda satu lagi
Ketika tenda selesai Nanda dan Tukul masih memasang flyseet yang menghubungkan 2 tenda mereka
saat itu yang lainnya menyempatkan memasak dan beres-beres
Setelah selesai Nanda dan Tukul pun masuk ke Tenda dan mulai membantu yang lain memasak
Formasi tidur mereka kala itu di campur Nanda, Sely dan Tukul berada di satu tenda
sedangkan Sony dan yang lainnya berada di tenda sebelah
Malam itu mereka makan sekitar jam setengah 10 malam
selepas makan mereka semua masuk dan menutup tendanya masing-masing
30 Menit kemudian Sri terdengar menggerutu kepada Aji dari tenda sebelah
Sri ini kesal karena Aji meminum alkohol yang iya bawa di dalam tenda
Aji yang terlihat santai memilih untuk keluar tenda dan minum sendirian diluar
saat itu Aji juga memanggil Sony untuk menemaninya, Tetapi Sony mengantuk dan ingin tidur saja
berselang beberapa menit Tiwi yang sudah tidur dan berada di tenda sebelah tiba-tiba keluar menghampiri Aji
Ia menatap Aji yang sedang duduk sambil berdiri, dan Tiwi seketika mengcekik leher Aji sangat keras, Dari Aji duduk hingga diangkat ke atas
Tenaga Tiwi sangat kuat, Aji pun berteriak meminta tolong. mendengar itu
semua yang berada didalam tenda keluar menghampiri
Sony, Nanda dan Tukul mencoba melepaskan tangan Tiwi yang sedang mencekik Aji ke atas,
tetapi sangat sulit, tenaga Tiwi benar-benar kuat
Hingga akhirnya Nanda memeluk Tiwi dan menariknya kebelakang, Kemudian mereka bertiga terjatuh
Tiwi pun langsung pingsan, sepertinya tadi ia kerasukan mahluk halus
Aji masih terbatuk-batuk sambil duduk memegangi lehernya
Nanda lalu membuang minuman alkohol yang Aji bawa
tetapi Aji masih saja marah karna minumannya sengaja di tumpahkan oleh Nanda
Aji berkata "Bangsat, ngapain minuman gua lu buang anjing" dan Nanda pun mulai emosi
ketika itu terjadi keributan kecil diantara Aji dan Nanda
Sri dan Sony pun mencoba memisahkan mereka
Aji juga tetap menggerutu kepada Tiwi yang tadi mencekiknya hampir mati
Tidak mau ambil pusing, Nanda meminta Tukul untuk membantunya membawa Tiwi yang masih pingsan ke dalam tenda
Malam itu Tiwi dipindahkan ke tenda Nanda bersama Sely dan Tukul
Mereka masih menunggu Tiwi hingga sadar
Sely juga mengoleskan minyak kayu putih yang ia bawa kepada Tiwi yang masih Pingsan di dalam tendanya
Tidak lama Tiwi mulai sadar, dan dia bertanya mengapa bisa ia berada di tenda milik Nanda
Tukul pun menjelaskan jika tadi ia lepas kendali dan mencekik Aji
ketika ditanya Tiwi juga tidak mengetahui kejadian apapun sebelumnya
Ia hanya ingat saat itu dia kelelahan dan tidur kemudian Tiwi memang bermimpi yang cukup aneh
ada seseorang yang tidak memiliki mata mendatanginya ke tenda
dan orang itu marah-marah, Tiwi tidak mengerti dengan bahasa orang tersebut,
dia berbicara dengan cepat sambil menunjuk Aji
Lalu tiba-tiba orang itu menarik tangan Tiwi,
dan Tiwi seketika kehilangan kesadaran dan tidak mengingat apa yang terjadi selanjutnya
Setelah semua selesai mereka memutuskan untuk tidur dan beristirahat,
Tiwi pun sekarang berada di tenda Nanda
Singkat Cerita satu persatu dari mereka sudah bangun ketika jam 8 pagi
Tetapi melihat kejadian-kejadian sebelumnya Nanda memutuskan untuk tidak menjutkan perjalanan
Dan bernegosiasi untuk langsung turun ke Basecamp saja hari ini
Lagi-lagi Aji bertingkah dengan menolak statment dari Nanda
Padahal anak-anak yang lain sudah setuju untuk langsung kembali ke Basecamp
Aji menolak sebab ia telah berjalan jauh sampai ke Jawa Dipa
Menurutnya sangat disayangkan jika tidak Summits, mengingat hanya 4-6 jam saja menuju Puncak
Aji pun menyalahkan Nanda sebagai leader
karna menurut dia statment dan manajement pendakian yang Nanda buat tidak jelas
Belum juga Nanda menjawab, Sri lebih dulu berkata dan membela Nanda
karna menurut Sri semua ini karna prilaku buruk Aji
Terlebih mereka membawa beberapa anak semester 5
seharusnya Aji malu bertingkah se'enaknya dan mencontohkan hal-hal buruk
Sehingga membuat ricuh dan tidak nyaman dalam pendakian kali ini
Saat itu Aji dan Sri terus berdebat adu mulut
hingga karna merasa kesal Aji reflek menampar Sri dengan cukup keras yang berada didepannya
Kemudian Sri langsung menangis, Sony yang menyaksikan itu langsung mendorong Aji hingga jatuh kebelakang sambil memaki dan menantang Aji untuk melawan dirinya
sebab Sony tidak suka melihat laki-laki main tangan dengan perempuan
Aji pun tidak berani melawan Sony yang saat itu sudah emosi, ia hanya diam, karna sepertinya Aji ini takut dengan Sony
Melihat itu Nanda dan Tukul pun mencoba memisahkan mereka, sedangkan Sely dan Tiwi mencoba menenangkan Sri yang masih menangis
Suasana benar-benar ricuh saat itu, tetapi untungnya Sony tidak memukul Aji
karna Sony mengerti ia dan teman-temannya masih berada jauh dari pemukiman
Jika saja sudah berada dibawah, sepertinya sudah pasti Sony ini menghajar Aji habis-habisan
Setelah sedikit tenang, Nanda ini kemudian mengajak yang lain untuk mulai merapikan barang-barang dan segera turun
Aji pun kali ini tidak membantah, ia menurut dan banyak diam semenjak kejadian tadi
"Perjalanan Turun"
Singkat Cerita mereka sudah berberes dan siap untuk perjalanan turun
ketika hendak berdoa Aji pergi buang air kecil lebih dulu
Dan saat buang air kecil Aji terdengar merintih kesakitan, Nanda yang mengetahui mencoba menghampirinya
Saat itu Aji tidak bisa mengeluarkan Air seninya, sekalinya keluar hanya sedikit dan rasanya sangat perih kata Aji
Lalu Aji memutuskan untuk menahan air seninya
Soalnya ia juga sudah sering merasakan sakit saat buang air kecil
Hanya saja ini lebih-lebih sakit menurutnya
Mereka kemudian mulai berjalan ke bawah
disepanjang perjalanan turun Aji sering mengeluhkan sakit pada alat kelamin-nya
Tetapi ketika Aji ingin membuang air kecil rasanya sangat sakit, hingga membuatnya terus merintih
Sony pun kini terlihat sangat tidak peduli lagi dengan Aji, ia samasekali tidak menanyakan apa yang terjadi padanya
Mereka terus melanjutkan perjalanan turun
selama dijalur Aji juga terus memegangi Alat Kelamin-nya karna sakit
Setelah cukup lama berjalan mereka tiba di salah satu tempat yang bernama Eyang Semar
Waktu itu Aji izin ke semak untuk mencoba buang air kecil lagi
Aji juga sebenarnya sudah sangat kebelet, Tetapi ketika ia mencoba membuang air semi nya, rasanya masih sangat sakit, Aji tidak kuat menahan rasa perih yang ditimbulkan untuk buang air kecil
dan Saat Aji baru saja berjalan ke arah teman-temannya
tiba-tiba ada sesuatu yang menampar Aji dengan keras hingga Aji terpental dan terjatuh
Nanda dan yang lainnya sontak kaget melihat kejadian itu
dan Tukul yang berada dekat dengan Aji langsung datang membantunya
Sely mencoba mengecek kondisi Aji, untungnya ia tidak mengalami luka apapun
Aji hanya merasa panas pada bagian wajah yang ditampar itu
Hal itu benar-benar sangat an, siapa yang sebenarnya menampar Aji dengan sangat keras sampai ia terjatuh
Melihat kejadian itu suasana mulai sedikit mencekam
Aji terliat jelas terpental ketika ada sesuatu yang menamparnya, tetapi penyebabnya tidak ada
Namun Nanda mencoba menenangkan suasana
ia lalu mengajak teman-temannya untuk kembali melanjutkan pejalanan turun
Singkatnya setelah cukup lama mereka akhirnya sampai dibasecamp
perjalanan turun sangat lambat sebab Aji terus mengeluhkan bagian kelaminnya
Saat perjalanan turun dari Eyang Semar, Carrier Aji juga dibawakan oleh Nanda
kala itu mereka sampai dibawah sore hari
Setelah tiba mereka langsung menyewa mobil untuk mencari rumah sakit atau Puskesmas terdekat
sebab Aji sudah sangat kesakitan
Akhir nya sang Sopir membawa mereka ke Puskesmas yang tidak terlalu jauh darisana
Setelah mengecek kondisi Aji pihak Puskesmas tidak dapat menangani karna terkendala peralatan dan kondisi Aji sudah terlalu parah
"Di Rumah Sakit"
Aji kemudian di Bawa ke rumah sakit di daerah Purwodadi
ia langsung masuk ke ruang gawat darurat
Saat itu hanya Nanda yang menemani Aji didalam ruang Ugd
dan yang lainnya diharuskan menunggu diluar
Tidak lama Nanda keluar dan mengabarkan jika Aji harus segera di operasi karna batu ginjal atau bedah saluran kemih
Biayanya sekitar 10 juta
Dan ketika itu Nanda lah yang menanggung biaya operasi Aji ini,
ya karna mungkin diantara mereka semua hanya Nanda yang terlahir dari keluarga yang cukup kaya
Sehingga hanya dia lah diantara mereka yang masih menyimpan uang sebanyak itu di rekening
Nanda juga meminta tolong kepada anak-anak Mapala yang mengenal keluarga Aji untuk memberi tahu kabar tersebut melalui handphone
Operasi berjalan sekitar 2 jam lamanya
setelah Operasi berhasil Aji masih harus dirawat 2 hingga 5 hari di rumah sakit
Mendengar kabar itu Nanda meminta yang lainnya untuk pulang lebih dulu saja
ia akan menunggu di rumah sakit sampai keluarga Aji datang
Akhirnya Sony, Tiwi, Sri dan Tukul lebih dulu pulang menggunakan Bus ke Jogja,
Sely memutuskan menemani Nanda di rumah sakit itu
Malam itu Nanda dan Sely tidur diruang tunggu rumah sakit
Lalu mereka dibangunkan oleh keluarga Aji yang baru tiba ketika subuh
Nanda dan Sely langsung membawa keluarga Aji
menuju kamar rawat yang Aji tempati
Dan ketika sampai Nanda dan Sely pun sangat terkejut
Terdapat memar warna biru gelap dibagian kanan dari wajah Aji
Nampak seperti bekas tamparan
Ayah Aji lalu menanyakan mengapa wajah anaknya terdapat bekas tamparan itu kepada Nanda
Nanda pun tidak tahu sebab tadi malam wajah Aji tidak seperti ini
Aji lalu dibangunkan dari tidurnya, tidak lama ia duduk diatas kasur
Nanda pun mencoba bertanya mengapa wajahnya bisa seperti sekarang?
Aji yang awalnya tidak tau meminta untuk diambilkan kaca, dan dia juga malah kaget
ada memar bekas tamparan dibagian wajahnya, dan berwarna biru tua
Ia mulai mengingat tamparan ghaib yang membuatnya terpental dan terjatuh, saat masih berada di jalur pendakian
Aji pun mengklaim memar diwajahnya ini akibat dari tamparan yang sangat keras kemarin
tetapi sebabnya ia juga tidak tau
Pagi itu Nanda banyak menjelaskan kepada Ayah Aji tentang kondisi anaknya, Setelah selesai
Lalu hari ini Nanda dan Sely memutuskan untuk pulang ke Jogja
karna mengingat Aji juga sudah ada Ayah dan beberapa saudara yang menemani,
Menurut kabar, setelah 3 hari dirawat Aji sudah di izinkan pulang
ia sudah kembali sehat tetapi harus melakukan perawatan dirumah
Singkat Cerita
Sekitar 2 minggu kemudian Aji datang ke Base tempat Anak Mapala kampus berkumpul
Saat itu Sony, Nanda dan Sri juga sedang berada diBase serta beberapa anggota lain
Tetapi betapa terkejudnya mereka, melihat memar pada wajah Aji belum juga hilang
Dan masih terlihat jelas dibagian kanan wajah Aji
Setelah hampir tidak bertemu selama 2 minggu Aji panjang lebar bercerita
Aji benar-benar tidak mengerti mamar ini tak juga kunjung hilang dari wajahnya
Aji pun sebenarnya sangat malu dan terpukul, tetapi mau tidak mau ia harus datang ke kampus
Aji juga berterima kasih kepada Nanda, Sony dan Sri
Ia banyak belajar dalam pendakian ke Gunung Arjuno waktu itu
ia mengakui banyak kesalahan yang diperbuatnya saat pendakian
Lalu Aji juga berjanji untuk mengembalikan uang milik Nanda suatu saat nanti
karna saat ini keluarganya tidak memiliki uang sebanyak itu
Nanda sebenarnya sudah ikhlas dan tidak meminta untuk uangnya dikembalikan
tetapi Aji lah yang memang kekeh dan berjanji akan menggantinya
Ya nanda hanya berkata terserah, Aji kemudian meminta maaf juga kepada Sri yang waktu ia tampar di pendakian
ia sangat menyesal dengan perbuatannya//
Mereka ber empat mengobrol dan bercerita sampai malam hari di base Mapala tersebut
Singkat Cerita
Setelah kejadian 6 tahun yang lalu memar pada wajah Aji tidak juga kunjung hilang
selama 6 tahun juga Aji sudah mencoba berbagai cara, Mulai dari kedokter sampai ketempat orang-orang pintar
Tetapi hasilnya tidak ada yang bisa menghilangkan bekas memar di wajah Aji
Tetapi kini Aji sudah menikah, sejak 1 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2020 silam.
Dan itulah kisa Mistis Perjalanan Sely dan kawan-kawan saat mendaki Gunung Arjuno via Purwosari
Tetapi mohon maaf untuk nama kampus dan beberapa tokoh utama dari Cerita ini harus disamarkan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan dimasa mendatang,
Dan Cerita ini juga sudah mendapat persetujuan dari Aji sendiri, awalnya Aji memang tidak mau
tetapi tidak ada salahnya jika kisahnya menjadi pelajaran untuk pendaki yang lain
Agar selalu menjaga sopan santun dan tetap menghargai sesama mahluk hidup dimanapun kalian berada, dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung
Selesai.......
Baca Juga :
Kisah Haru Gunung Semeru, Selamat jalan Muh Hanafi. (Full version)
Cerita Mistis Gunung Lawu, Pendakian Spiritual Ilmu Kejawen Part 1 - 4
Kisah Ririn di tahun 2008, Manusia yang menjadi Pocong di Gunung Salak
Itulah Cerita Mistis Pendakian Di Gunung Arjuno via Purwosari...
Buang yang buruk dan ambil sesuatu pelajaran dari kutipan cerita di atas ya...
Percaya atau Tidak kembali ke individu masing-masing.
dan
Terima kasih sudah membaca...