Sebuah cerita Pengalaman yang sangat menarik, yang pernah dialami oleh 7 yang tidak sengaja bertemu didalam satu Pendakian Gunung Gede Pangerango daerah Cianjur, Sukabumi, Jawa Barat.
Kisah nyata ini bermula pada tanggal 3 April tahun 2014 silam tepatnya 8 Tahun yang lalu, dimana kisah haru dan duka harus mereka rasakan ketika bertemu untuk pertama kalinya.
Berkisah dari seorang perempuan asal Jawa Tengah yang merantau dan tinggal di salah satu kos di Jakarta Selatan dan ingin sekali mencoba mendaki Gunung untuk pertama kalinya.
Namun Pendakian ternyata tidak seindah dan semenyenangkan yang dia kira seperti difoto-foto Facebook, instagram dan vlog Youtube, ia harus mengalami banyak masalah selama dalam Pendakian.
Bagaimana kisah Mereka semua dalam pendakian kali ini? Yuk lanjut...
Eh tapi siapin coffe karna ceritanya cukup panjang. oiya iklan hanya ada di page 1 aja, dan "CERITA INI TIDAK FREE LISENSI"
Noted : Untuk Part selanjutnya bisa klik Halaman 1 - 4 dibawah ya!
Part 1 "Teror Malam di Alun-alun Suryakencana"
Kisah ini bermula dari Perempuan bernama Rina, saat itu usia Rina masih 21 tahun, karna kegemaran dan melihat teman-teman nya sering mendaki Gunung Rina akhirnya tertarik untuk mencoba Mendaki Gunung.
Akhirnya Rina mengambil cuti 10 hari untuk mempersiapkan mendaki Gunung, Awal mula Rina tidak tau mau kemana dan dengan siapa, ia hanya mencoba mengabari satu persatu teman yang sering mendaki gunung,
Berharap salah satu temannya ada yang bersedia menemani nya mendaki Gunung, waktu itu Rina bisa dibilang masih pemula atau baru pertama kali ingin mendaki gunung, ia tidak tau betul apa yang harus dipersiapkan,
Dengan bermodalkan pengetahuan goggle Rina mencoba meminjam alat-alat untuk mendaki, tetapi tanpa seorang teman yang berpengalaman rasanya ia akan sangat ragu untuk pergi.
Chat sana sini belum juga ada yang bisa menemani Rina, hingga keesokan hari nya ada 1 teman yang bersedia menemani Rina.
Namanya Dito, Dito adalah salah satu teman Rina ditempat dulu Rina berkerja, Dito sebenarnya masih minim pengalaman untuk pendakian, ia hanya baru beberapa kali mendaki gunung saat itu.
Singkat saja karena tidak ada yang bisa ikut lagi akhirnya mereka memutuskan untuk mendaki berdua, dengan modal nekat mereka memutuskan mendaki Gunung Gede, sedikit diuntungkan karna sebelumnya Dito sudah mendaki Gunung itu.
Dua hari kemudian mereka berangkat menggunakan motor dari jakarta sampai cianjur, karna mereka akan menggunakan jalur Putri. Sesampainya di Basecamp Dito sudah mengabari salah satu Homestay disana.
Lalu mereka langsung istirahat untuk menunggu pendakian esok pagi.
Sinykatnya waktu sudah terang, Rina dan Dito bersiap-siap melakukan pendakian, dengan sedikit arahan dari pihak Basecamp mereka berjalan ke arah Hutan.
Pendakian :
Pendakian mereka mulai jam 8 pagi, Saat baru beberapa saat berjalan cape nya minta ampun, Rina baru tau kalo mendaki seperti ini, apalagi estimasi perjalanan 6-7 jam hingga sampai di Suryakencana...
tidak lama berjalan Mereka sampai di Pos 1.
Pos 1 - 3
Perjalanan lanjut sampai pos 3 pada sekitar pukul 12 kurang, Rina dan Dito menyempatkan untuk memasak telur dan nugget karna sebelum-nya Rina dan Dito sudah membawa bekal nasi dari basecamp.
Usai makan, niat hati mau melanjutkan perjalanan, Rina malah datang bulan(Haid) saat berada di Pos 3, saat itu Rina tidak bilang pada Dito...
Rina Beralasan buang air kecil lalu mencari semak untuk memakai pembalut, dan membersihkan sisa haid, untung nya Rina memakai celana warna hitam dan saat datang bulan pertama Rina tidak terlalu banyak keluar kotoran.
Sempat berfikir seperti ini "Apa gapapa ya naik saat haid" tapi Rina optimis, soalnya sudah lihat-lihat pengalaman orang lain yang gada masalah atau boleh-boleh aja sebenarnya.
Menuju Pos 4
Selesai memakai pembalut dan sudah beres semua Rina dan Dito melanjutkan perjalanan menuju Pos 4, Perjalanan menuju Pos 4 sangat melelahkan bagi Rina, dengan track yang terjal ditambah haid di hari pertama, Rina sebenarnya sanga kelelahan.
Sesampai nya di Pos 4 kepala Rina sedikit pusing, tapi Rina tidak enak bilang pada Dito, ia takut merepotkan, melihat Rina bahkan memang Dito beberapa kali menawarkan tas ransel Rina dibawakan olehnya,
tetapi Rina adalah orang yang tidak enakan dan sebelum jam 3 Rina dan Dito sudah sampai di Pos 4, disitu Rina beristirahat cukup lama sambil memakan sedikit cemilan.
Singkat Cerita Rina dan Dito sampai dan menikmati Suryakencana sekitar jam setengah 5 sore...ohh tuhan indah nya Surya kencana *ucap Rina
Lalu sambil berjalan ditengah Sabana Dito berkata untuk mencari tempat untuk membuka tenda, Rina yang masih baru ikut-ikut saja, Rina dan Dito berjalan menuju Barat Suryakencana
Sesudah membuka tenda dan berberes Dito membuka logistik dan kompor untuk mulai memasak makanan, waktu sudah mulai gelap, bias bias cahaya sudah mulai hilang.
Suryakencana :
Saat Rina sedang memasak makanan 2 orang perempuan dari tenda sebelah datang untung berbagi stick kentang buatan nya, "ternyata ramah-ramah ya pendaki gunung itu"(ucap Rina dalam hati) ia adalah Mawar dan Sofi.
fyi : Sebelum membuka tenda Rina dan Dito bertemu 1 rombongan berjumlah 3 perempuan dan 2 laki-lagi, mengobrol dan memutuskan membuka tenda berdekatan, dan lokasi Rina membuka tenda agak masuk ke semak yang bertujuan menangkal angin
=
Saat malam sekitar jam 8, 2 perempuan di tenda sebelah main ke tenda Rina, berbincang-bincang, bercanda dan minum susu bersama, Disitu Rina dan Dito pun sambil makan malam sesudah memasak. malam yang sangat seru bagi mereka.
Waktu menunjukan sekitar jam 10 malam, Mawar dan Sofi memutuskan untuk balik ke tenda nya, tetapi entah mengapa sebenarnya 1 orang yang bernama Mawar ingin menginap di tenda Rina tetapi karna takut mengganggu dia kembali ke tenda nya sendiri
Waktu tidur sudah tiba, Rina tidur dengan nyenyak dengan sleeping bag yang hangat di melekat badan nya...menunggu untuk summits besok pagi.
Top Point :
Ketika Rina sedang tidur nyenyak ada yang mengganggu pikiran nya, Rina terbangun sekitar jam 12 malam, ternyata Dito yang kedinginan, saat tidur mulut Dito terdengar menggigil dan mengganggu Rina hingga bangun.
Rina yang baru mendaki dan tidak tahu apa-apa hanya mencoba merapikan sleeping bag nya Dito berharap Dito lebih hangat, Dito saat itu tidur dengan kaki tertekuk dan wajah yang membelakangi Rina.
Dito semakin menggigil dan kini suaranya sedikit mengerung, Rina yang agak panik mencoba memeluk Dito dari belakang dengan tangan nya, Tapi saat menjangkau dan memegang tangan Dito, Rina kaget.
Tangan Dito berbulu lebat seperti monyet, lalu kuku nya sangat panjang. Rina yang kaget serta panik serentak langsung menjauh dan mencoba membuka tenda untuk meminta bantuan ke tenda sebelah.
Saat baru membuka tenda, Rina terkejut, di depan tenda nya sudah ada Mawar yang baru datang menghampiri...padahal jarak tenda mereka sekitar 4-5 meteran.
Mawar berkata "Tenang, jangan panik" lalu menarik Rina ke luar tenda, saat itu cuaca nya sangat dingin
lalu Rina bilang kepada Mawar "Aku gatau Dito kenapa, tolongin dia*Dengan nada panik" Mawar yang sudah paham tetap bersikap tenang sambil memegangi tangan Rina.
Dan kemudian si Dito dan 2 teman Mawar datang langsung menghampiri Rina dari tenda sebelah, 2 teman Mawar bernama Sofi dan Ami.
Sontak Rina syok melihat Dito ada di luar, Bahkan sebenarnya waktu Rina tidur Dito sedang mampir ngopi di tenda Mawar dengan Ami dan Sofi.
fyi : 30 Menit sebelum Rina keluar tenda, Dito sebenarnya sudah lebih dulu keluar untuk buang air kecil, lalu saat lewat melihat Mawar,Sofi dan Ami sedang meminum wedang, sehingga Dito mempir untuk mengobrol sebentar.
=
Rina yang syok melihat Dito berada diluar seketika lemas, tiba-tiba dia menangis, Ia teringat siapa yang menggigil dan mengerung di dalam tenda, nampak jelas tangannya berbulu dan kukunya panjang.
Mawar hanya memeluk Rina, lalu Mawar menyuruh Ami cek kedalam tenda Rina, dan didalam kosong, tidak ada siapapun sebenarnya.
Disitulah suasana mulai mencekam, Lantas siapa sebenarnya yang di peluk oleh Rina? Sosok yang menyerupai Dito itu?
Rina yang masih kaget dan sesegukan di tenangkan oleh Mawar dan Sofi di tenda mereka, sedangkan Dito dan Ami memasak air hangat untuk Rina...
Singkat Cerita saat Rina sudah sedikit tenang, Mawar memutuskan tidur di tenda milik Rina, tetapi saat menuju tenda, Rina terkejut dan seketika pingsan.
Untuk pertama kalinya ia melihat sosok itu, tinggi sebesar pohon, hitam dan hanya nampak kuku besar dan mata merah yang berada di dibelakang tenda, ia tidak nampak jelas kata Rina, tetapi menakutkan.
Suasana malam semakin mencekam, kala itu jam menunjukan sekitar pukul 2 lewat, Rina digotong kedalam tenda temannya Mawar, yaitu bang Yadi...
fye :
Jadi bang Yadi ini adalah Sepupu sekaligus controler Mawar, Sama seperti bang Yadi, Mawar adalah anak Indigo,
Bang Yadi bisa melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat manusia(seperti indra ke 6) sedangkan Mawar, ia hanya bisa merasakan sesuatu melalui energy.
Sejak Pos 4 Rina dan Dito bertemu kelompok Mawar, Mawar dan Yadi sudah mengetahui ada sesuatu yang tidak beres dengan Rina, ada 2 sosok yg mengincarnya,
yang pertama, ia hanya memperhatikan Rina dari kejauhan dan belum berani mendekat saat itu, dan yang ke 2 ini, dia melompat dan menempel dari pohon ke pohon dan terus meperhatikan Rina,
Oleh sebab itu Mawar memutuskan untuk menempel Rina dan memilih membuka tenda dekat dengan Rina.
=
Malam belum selesai, pagi sudah masuk pukul set 3, saat sedang menenangkan Rina, Mawar masuk dan berbicara dengan bang Yadi, lalu Mawar berkata :
Mawar : A Yadi, Mawar teh coba ya kontak sama mereka?(1 sosok hitam di belakang tenda)
Yadi : Baca-baca ya de, Ade jangan emosi, A yadi tenangin Rina dulu, Ami suruh temeni kamu
Lalu Mawar dan Ami menuju tenda Rina, ketika itu, Mawar masuk ke tenda milik Rina seorang diri, sedangkan Ami menunggu di luar tenda sambil merokok
Tidak lama, Mawar terdengar tertawa ceki-kikan dari dalam tenda, Ami yang lama-kelamaan menyaksikan itupun balik ke tenda miliknya, ia meminta Dito untuk menemaninya di depan tenda karna ia takut.
Lama kelamaan, Mawar terdengar berbicara mamakai bahasa jawa, sambil sesekali tertawa dan mengerung.
tiba-tiba bang Yadi menyuruh Ami untuk melihat Mawar kedalam tenda, saat baru membuka tenda, Ami yang kala itu memakai headlam malah lari ke tenda bang Yadi.
Ami nampak kaget, saat baru membuka tenda dan melihat ke dalam, Mawar yang tubuhnya membelakangi Ami dengan sangat cepat menoleh ke Ami hingga Ami kaget,
kepala Mawar berputar hampir 90 drajat dan mata nya hanya berwarna putih, itulah mengapa Ami kaget dan langsung kabur.
Ami langsung bilang kepada bang Yadi, Ami : A Yadi, Ami gaberani ah, Mawar nya aneh...
"Klik dibawah ini untuk lanjut Part 2 - 4👇👇
Part 2 "Teror Malam mencekam dan Melepas Khodam Mawar"
Dito yang masih berada di depan tenda miliknya tiba-tiba memanggil Ami, Dito memberanikan diri melihat ke dalam tenda, dan ternyata Mawar sudah pingsan didalam saat itu.
Dito : Bang Ami bantuin saya bang, Mawar pingsan
Ami yang mendengar langsung menghampiri Dito, mereka lalu membawa Mawar ke tenda milik nya, Sofi dan 1 teman perempuan nya yang bernama Nadia pun hanya bisa berdoa, Sofi dan Nadia memang di suruh bang Yadi untuk berzikir saja
Mawar yang masih lemas di tenda mamaksakan untuk pindah ke tenda bang Yadi, lalu Mawar bilang kepada bang Yadi...
Mawar : Maap ya a, kalo engga gitu Mawar takut bablas
Bang Yadi : Iyoo, kamu istirahat dulu de
Fyi : Jadi 2 sosok itu sebenarnya tidak jelas menyukai atau marah pada Rina, bukan tanpa sebab, jadi saat berada di Pos 3 dan saat Rina beralasan untuk membuang air kecil,
Rina tidak tau, Rina membersihkan sisa bekas haid nya menggunakan tisu, lalu ia mengubur tisu itu di belakang pohon besar
Rina mengira karna tisu itu mudah hancur saat di kubur karna itu ia mengubur tisu itu beserta bercak bekas haid nya. Dan dari situ kedua sosok mulai mengikuti Rina.
=
Mawar masih heran, Mawar berpendapat bahwa dia tidak percaya kalo makhluk halus itu memakan bekas haid, di tengah suasana mencekam akhirnya Mawar mencoba bertanya pada Rina
Mawar : Rina, Sehabis kamu mengubur tisu di pos 3 kamu ngapain lagi?(dengan nada pelan)
Rina : Kok kamu tau sih Mawar? aku takut
Mawar : Gapapa kok jawab saja Rin, anak-anak di depan ga tau juga kok
Rina : Aku kan dapet tadi di pos berapa tuh aku lupa, aku juga kaget, jadi aku bersihin pake tisu, tisu nya aku kubur maksud aku biar cepet lebur, sebelum aku pake pembalut emang aku pipis dulu di lobang dekat aku kubur pembalut war, aku gatau kalo akhirnya kayak gini.
Mawar : udah itu aja? yasudah Rina kamu istirahat aja ya di sini.
Baru selesai Merebahkan badan, Mawar langsung terbangun kembali, Bang Yadi pun yg masih duduk di dalam tenda pun mengusap kepalanya sendiri, tiba-tiba mereka langsung keluar tenda.
Baru saja setengah kepala Mawar keluar dari tenda, tiba-tiba Sofi langsung berteriak dan memanggil manggil Mawar.
Ami dan Dito yang sedang memasak cemilan dan minuman hangat di depan pun langsung membuka tenda yang ditempati Sofi dan Nadia
Ya benar saja, kali ini Nadia kerasukan, ia duduk dan menggelengkan kepala sambil tertawa cekikikan, Sofi yang berada di sampingnya ketakutan manangis dan hanya menutup kepalanya,
Nadia lalu memanggil manggil nama Rina, Rina ayo main ayu mainkeun, Rinaaaaaaaaaaa....sambil terus dibarengi cekikikan dan tidak bisa diam, ia nampak seperti kerasukan anak kecil yang suka pada Rina
Fyi : Jadi yang merasuki Nadia adalah mahluk yang sama yang sedari Pos 3 sudah memperhatikan Rina, Ia yang melompat dari pohon ke pohon dan mengikuti sampai Suryakencana, menurut Yadi makhluk ini sejenis jin,
bentuk nya memang menyerupai manusia, tetapi sangat bungkuk, hingga kepala nya sejajar dengan perutnya dan memiliki punggungan di tulang bagian belakang serta memiliki kuku panjang berwarna hitam,
wajah nya sangak jelek, berdarah dan berlendir dan mulutnya terus mengeluarkan liur yang bebau busuk.
=
Saat itu, Mawar yang masih sedikit lemas mulai bermeditasi dengan mahluk itu, seperti ini :
Mawar : Assalam'mualaikum
Nadia : (Hanya tertawa malu-malu dan terus menggoyangkan kepalanya, sambil bilang Rina Rina Rina hayu maenkeun)
Mawar : kamu teh mau ngapain, jangan ganggu temen saya
Nadia : (menjawab sambil malu-malu) Aing resep anjeun Rinaa....hayu urang maenkeun
Mawar : Naha anjeun resep Rina ?
Nadia : Anjeuna hanyir pisan (sambil tersenyum senyum)
Mawar : Atos anjeun ulah ganggu nya, anjeun angkat nya
Nadia : (tetap senyum dan ketawa malu-malu)
Belum sempat mengeluarkan makhluk didalam Nadia, Rina lagi lagi berteriak, Rina sendirian di dalam tenda, walaupun jarak nya dekat, tetap saja mungkin Rina yang diminati makhluk tersebut.
Seketika tenda bang Yadi yang ditempati Rina seperti diterjang baday, tenda itu terlihat terombang ambing, Rina menangis histeris di dalam nya, seperti ada sesuatu yang menggeser tenda itu,
Bahkan tenda itu bergeser sekitar 20cm dari tempat semula, padahal di dalam tenda masih ada barang-barang dan Rina, tetapi pasak yang menahan tenda pun tercabut semuanya... sebenarnya ada apa?
Melihat itu, bang Yadi pun langsung menuju tenda miliknya untuk memastikan Rina, baik nya Rina tidak apa-apa, Rina hanya ketakutan dan menangis sesegukan dan semua teman-teman Mawar pun kaget dengan kejadian itu.
untung nya, Mawar berhasil mengeluarkan mahkluk di dalam tubuh Nadia, sebenarnya se'saat sesudah mahluk itu keluar dari Nadia, ada mahluk lain yang ingin masuk, tetapi Mawar sendiri yang menahan nya.
Dito dan Ami pun bergegas membantu Rina, bang Yadi lalu mengeluarkan Rina dari dalam tenda lalu memindahkan ke dalam tenda Mawar, Dito dan Ami pun langsung mengembalikan tenda ke tempat semula...
Saat suasana sedang mencekam, sayangnya gerimis mulai turun, lalu Dito ber inisiatip memindahkan flyseet di tenda miliknya ke tenda kelompok bang Yadi, Dito dan Ami lalu segera mencopot dan memindahkan flyseet tersebut.
karna Dito dan Rina memutuskan menumpang di tenda Mawar dan bang Yadi.
Melihat kejadian itu, tiba-tiba bang Yadi mengambil pisau, lalu membuat lubang kecil di dekat tenda, setelah itu bang Yadi mengambil segelas beras, ia lalu mengubur setengah beras itu di dalam lubang.
Kemudian sisa beras itu ditabur olehnya di sekitar tenda, ia lalu berkata kepada Mawar :
Bang Yadi : War, a Yadi ke mata air dulu, mau mandi sebentar, kalian (Dito, Ami) istirahat diem-diem aja di tenda gue, Rina biar sama Mawar.
Mawar hanya mengiyakan perkataan bang Yadi, sebenarnya Dito menawarkan menemani bang Yadi, tetapi bang Yadi yang menolak dan hanya mau sendiri saja.
Lalu bang Yadi turun kebawah sendirian, padahal saat itu cuaca sangat dingin tetapi bang Yadi mungkin mempunyai maksud tertentu.
Mereka hanya menunggu hingga bang Yadi datang kembali, Mawar di tenda miliknya bersama Rina, Sofi dan Nadia, sedangkan Dito dan Ami berada di tenda milik bang Yadi.
Mawar terus menenangkan Rina yang masih terus sesegukan, Nadia pun masih lemas, Sofi hanya bisa berdiam, malam indah di suryakencana tidak ada, mereka hanya berdoa agar tidak terjadi apa-apa.
Tidak sampai di situ, mereka terus di hantui oleh mahkluk tersebut, tiba-tiba hujan turun sangat deras, di luar angin badai terus menerjang tenda mereka, ini bener-bener jauh diluar dugaan mereka semua.
Mereka sangat ketakutan dengan keadaan itu, terkecuali Mawar.
Dito yang ber inisiatip menjemput bang Yadi dilarang oleh Mawar, dari dalam tenda berbeda mereka mengobrol
Dito : Ka Mawar, bang Yadi gimana
Mawar : Sudah biarin, kita di tenda saja Dit
Dito : apa saya jemput aja ka, takut kenapa-kenapa saya.
Mawar : Jangan, udah kita di dalam aja, jangan keluar.
Suasana sangat hening, diluar hanya terdengar hujan deras dan angin yang terus mengoyahkan tenda mereka.
Sekitar 10 menit bang Yadi datang, tiba-tiba bang Yadi berkata dari luar tenda dibarengi hujan dan angin kencang
Bang Yadi : Dit bukain tenda dong, dingin banget di luar
Dito : Oke sebentar bang (Anak-anak terutama Ami yang di sampingnya kaget tiba-tiba Dito bicara seperti itu)
Namun ketik Dito baru ingin ingin membuka tenda Mawar langsung berteriak,
Mawar : "Dito jangan di bukain, Aa(bang Yadi) gue bisa buka tenda nya sendiri....inget tadi Aa(bang Yadi) gue bilang apa sama kalian, kalian diem aja di tenda bang Yadi, di luar itu bukan Aa(bang Yadi) gue Dit, biarin aja jangan dibuka.
Dito pun terkejud dan tidak jadi membuka tenda... dan suara itu pun menghilang.
fyi : jadi sebelum bang Yadi datang dia bilang ke Mawar di depan anak-anak yang lain, kalian di dalem tenda aja, jangan keluar sampe gue balik ya...
Mawar yang sudah tau di luar bukan bang Yadi pun langsung berkata seperti itu pada Dito, padahal, Ami, Nadia, Rina dan Sofi sebenarnya tidak mendengar suara yang menyerupai bang Yadi itu, tetapi untung nya Mawar lah yang mengetahuinya.
Belum juga bang Yadi datang, kali ini banyak suara2 aneh di luar tenda, terdengar jelas ada beberapa suara babi di luar tenda, babi itu terdengar jelas mengacak-acak barang-barang mereka di luar,
tetapi mereka juga tidak berani mengecek nya. Bahkan Mawar juga melarang mereka untuk keluar.
Saat sedang dilanda ketakutan tiba-tiba di luar suara menghening, hujan berhenti dan angin tidak seperti sebelumnya, suara babi yang mengacak-acak pun sudah menjauh lalu menghilang.
Lalu dari luar tenda terdengar ada suara kaki yang datang, ternyata itu bang Yadi, dia bilang :
Bang Yadi : Ami ambilin tas kecil gue dong didalam.
Ami dan Dito yang takut tidak berani menjawab, bahkan mereka hanya diam didalam tenda, mereka berdua ketakutan. Tetapi Mawar lalu membuka tenda nya sendiri lalu berkata
Mawar : Gimana a? sudah?
Bang Yadi : Udah war, aman kan di sini?
*Belum sempat Mawar menjawab tiba-tiba Ami berkata dari dalam tenda*
Ami : War, itu beneran bang Yadi bukan?
Mawar : Kalo yang ini beneran kok mi, ya allah *Sambil sedikit tertawa*
Sambil tertawa juga bang Yadi lalu membuka tenda miliknya dan bang Yadi iseng sambil mengagetkan si Ami dan Dito, ia mengoyahkan pintu tendanya, Ami pun sontak malah bilang :
Ami : Maaf, Maaf saya ga ganggu, jangan ganggu saya...sambil mengucapkapkan allahuakbar *dengan nada panik*
Mawar yang mendengar itupun tertawa, Sofi dan Rina, Nadia pun ikut tersenyum, walaupun sebenarnya mereka masih dihantui rasa cemas.
Bang Yadi sambil tertawa dan membuka tenda menampakkan dirinya, Ami dan Dito pun percaya itu adalah bang Yadi...
Bang Yadi : Santai, ini gue beneran kokk hahahah
Ami : Jangan nakutin gitu lah bang, udah takut malah ditambahin
Bang Yadi : iyeeee, iseng doang tadi hahaha lagian lu cowok jugaa cemen banget.
Seusai itu bang Yadi lalu membuka tas kecilnya, ia terlihat mengambil dan membuka al-quran mini yang di bawa nya, ia lalu menyuruh yang lain untuk tidur dan istirahat saja di dalam tenda, sedangkan bang Yadi sendirian diteras luar tenda.
tidak terasa waktu sudah jam 5 pagi, mungkin karna kecapean semua anak-anak tertidur lelap, dan hanya Dito yang tidak bisa tidur.
Bang Yadi terus terdengar sedang mengaji dari luar tenda, Namun sayang kali ini bukan gangguan fisik yang mereka rasakan, ketika Rina sedang tidur, alam bawah sadar Rina lah yang ditarik kembali ke pos 3 dimana ia mengubur bercak haid nya.
Rina bilang, saat itu Rina tau sedang bermimpi, tetapi rasanya sangat nyata, ia jelas-jelas bisa merasakan sakit ketika mencubit tangan nya sendiri, Rina sangat nampak kebingungan.
Lalu ada seorang anak kecil datang kepada Rina, yang menakutkan adalah anak itu tidak memiliki mata kata Rina, Lalu ia mengajak Rina main ke rumahnya,
anak kecil itu menunjuk-nunjuk ke arah rumahnya, sedangkan Rina tidak melihat ada rumah disana, melainkan hanya pohon-pohon besar dan dedaunan.
Anak itu terus menarik Rina seperti memaksa, Rina sangat kebingungan dan hanya menangis menolak ajakan anak kecil itu. Sambil berkata "aku gamau, aku mau pulang kerumahh aku"
Di Suryakencana bang Yadi sudah mengetahui itu, ia lalu membangunkan Mawar, ia menyuruh Mawar duduk di depan nya, Bang Yadi lalu memegang pundak kanan Mawar sambil terus membacakan sesuatu.
Tidak disangka, ternyata Bang Yadi bisa melepaskan khodam Mawar untuk menjemput Rina, Mawar sendiri belum dapat mengontrol dirinya sendiri, sebab itu biasanya bang Yadi selalu mendampingi Mawar.
Mengapa bang Yadi tidak memakai khodam nya sendiri untuk menjemput Rina? Sebab saat ini khodam bang Yadi berjaga di sekitar tenda mereka,
Terlalu bahaya jika khodam bang Yadi sendiri yang menjemput karna mereka sudah masuk dunia gaib dan bukan tidak mungkin mahkluk yang lain tidak suka dan marah dengan mereka.
Kembali ke Rina :
Kali ini anak kecil itu memaksa Rina untuk ikut ke rumahnya(Pohon-pohon besar), anak itu memegang dan menarik Rina, tidak seperti anak kecil biasanya, Rina menjerit kesakitan karna anak itu mencengkram tangan Rina sangat keras hingga tangan Rina berdarah.
Anak itu menatap Rina sangat marah, sebab Rina terus-menerus menolak ajakan nya, di waktu yang sama tiba-tiba khodam Mawar datang memanggil Rina, anak kecil itupun seketika melepaskan cengkraman-nya, ia lalu pergi ke arah pohon-pohon dan semak belukar.
Rina langsung mencari sumber suara Mawar, tetapi tidak ada, seketika Rina terbangun dari tidurnya, Rina langsung menangis sambil memegangi tangan nya, Rina sudah kembali alam sadarnya, tetapi tangan nya ada bekas membiru dan masih sangat sakit.
Dari dalam tenda Rina menangis kebingungan, ia lalu mencari-cari Mawar di sekitarnya, memang saat ini Mawar sedang berada di luar tenda. saat dipanggil Rina pun Mawar belum bisa menjawab Rina tetapi ia mendengar.
Mawar bersyukur Rina sudah kembali, tetapi sayangnya setengah jiwa Mawar malah tertahan dan berada di salah satu titik Gunung Gede,
konsekuensinya jika setengah dari mawar tidak kembali ke raganya, Mawar bisa sadar tetapi ia bisa kehilangan ingatannya, sebab Mawar sebenarnya belum bisa mengontrol Khodam nya.
Ada sesuatu yang menghalangi Mawar untuk kembali, ia kuat dan mengikat Mawar di alam ghoib, tentu juga memutus hubungnya dengan Bang Yadi, bang Yadi tau akan hal itu, tetapi bang Yadi tau ia tidak mampu jika pergi kesana dan malah akan bertambahnya masalah.
Langit mulai semakin terang, kali ini bang Yadi nampak mulai panik, bang Yadi tau bahwa penunggu gunung sekarang marah pada mereka, karna keputusan nya dan alhasil Mawar lah yang tertahan dialam sana.
Bang Yadi lalu mengecek tenda untuk melihat siapa saja yang masih bangun, ia lalu meminta tolong Dito untuk menggotong Mawar ke dalam tenda miliknya, tetapi Mawar tetap pada posisi duduk dan sila nya.
Dito bertanya-tanya ada apa dengan Mawar, saat mendengar pembicaraan mereka, Rina yang sambil memegangi tangan-nya juga keluar untuk mengecek Mawar, Nadia dan Ami bangun sedangkan sofi masih tidur karna mungkin kecapekan.
Kali ini mungkin bang Yadi sedikit putus asa, matanya menangis dan terus membaca sesuatu disamping Mawar. bang Yadi merasa gagal mengetahui sumber masalah sebenarnya, ia mengira semua ini hanya karna Rina membuang bercak haid.
Tetapi sayang itu bukan masalahnya utamanya, Rina ditandem dengan susuatu yang musyrik, sedari kecil darahnya seperti sudah menyatu dengan jin, tetapi itu sudah berangsur sangat lama, Bang Yadi sebenarnya tau akan hal itu sejak awal.
Akan tetapi bang Yadi mengira itu tidak menjadi masalah, karna jin nya tidak mengganggu dan hanya diam ditubuhnya Rina, tetapi ternyata ada penunggu Gunung yang sangat marah karna hal itu,
Rina dianggap mengotori suatu kawasan dengan darah haid yang juga adalah darah dari jin di dalam tubuhnya.
Bang Yadi pun mulai berpendapat jika penunggu Gunung marah pada jin didalam tubuh Rina, tetapi bang Yadi belum pasti mengetahui pasti sebab masalahnya, Waktu sudah terang dan hampir jam 7 pagi, tetapi langit terlihat mendung dan tertutup kabut. Mawar pun belum bisa kembali,
Saat ini kondisi Mawar tetap duduk bersila tanpa kesadaran di dalam tenda, Walaupun Bang Yadi seorang yang mempunyai kelebihan spiritual dan juga menjadi seorang santri tetapi dia paham masalah ini sudah diluar batasnya.
Bang Yadi benar-benar hampir putus asa, disamping Mawar matanya kini terus menangis, dia terus menerus berdoa, sedangkan yang lain tidak mengerti apa-apa, melihat kondisi Bang Yadi anak-anak pun belum berani menanyakan apa yang terjadi sebenarnya pada Mawar.
dan tiba-tiba dari luar tenda ada seorang kakek datang, bang Yadi langsung menghampiri orang itu, Yadi langsung meminta maaf pada orang itu, lalu kakek itu tiba-tiba menampar Yadi dan semua anak-anak sontak kaget dengan kejadian itu.
Bang Yadi hanya diam, matanya terus menangis, tiba-tiba kakek itu berkata dengan sangat lembut :
Kakek : kamu jangan sembarangan, itu bukan alam kamu, sehabis ini kamu pulang, dan kamu harus kembali ke pondok untuk banyak belajar lagi dan tunggu Mawar sadar.
Bang Yadi hanya mengiyakan perkataan itu dan terus meminta maaf pada kakek itu, beliau lalu pergi kedalam hutan dibelakang tenda. semua anak-anak terheran-heran, mereka benar-benar tidak tau apa yang terjadi.
Rina menghampiri Yadi, ia lalu mencoba menenangkan bang Yadi, mereka lalu kembali ke tendanya, Yadi, Rina dan Nadia kini berada di tenda bersama Mawar, mereka kini hanya bisa berdoa disamping Mawar.
Dito dan Ami ber inisiatif memasak dahulu dan membuat teh untuk mereka, suasana sangat hening, walaupun waktu sudah terang saat itu.
Part 3 "Teror Perjalanan Turun menuju ke Basecamp"
Tiba-tiba Mawar mengintrukan sesuatu kepada anak-anak yang lain bahwa Rina harus selalu berada di antara Yadi dan Mawar serta kemanapun Rina pergi,
Rina tidak boleh sendiri, dan tiba-tiba Mawar menghampiri Rina dan berkata dengan serius :
Mawar : Hai jin sialan, kamu akan selesai ketika kita sudah turun dari sini !!!
Disini sebenarnya Mawar berbicara pada jin didalam tubuh Rina, Rina yang tidak tahu apa-apa bertanya dengan sangat polos, bahkan Rina tidak tahu bahwa sudah sejak kecil jin musyrik itu bersama dengan nya.
Rina : Rin, kamu kenapa? emang ada apa sebenernya sama aku? aku bener-bener gak tauu
Mawar : Kamu tenang aja Rina, tetap dibelakang aku ya
Rina hanya menganggut mengiyakan perkataan Mawar, di sini Bang Yadi terlihat berbeda, mungkin Yadi sangat terpukul saat ini, Mawar sudah tidak mengenal dirinya lagi, sedangkan Mawar kini lebih berani, entah karna apapun yang terjadi dengan Mawar sebelumnya
Turun menuju Pos 4 :
Mereka ber 7 kini beranjak menuju pos 4 Gunung Gede via putri, 30 menit berjalan mereka sudah sampai di Pos 4, mereka duduk untuk istirahat sejenak, jalur pendakian nampak sepi, mereka tidak bertemu seorangpun disanaa.
Suasana mereka benar-benar kacau, Mawar yang kini hanya memiliki setengah ingatan-nya, Bang Yadi yang masih terpukul dengan keadaan, dan yang lain hanya menunduk kebingungan, hanya sedikit obrolan yang mereka bicarakan saat itu.
Turun ke Pos 3
Seusai istirahat dan duduk sebentar, kini mereka harus melanjutkan perjalanan menuju Pos 3, Perjalanan dilakukan dengan sangat hari-hati, jalur terkesan licin dan lumayan curam sehingga sangat berbahaya.
Tetapi berbeda dengan anak-anak yang lain-nya, Saat berjalan malam hari di hutan Mawar masasekali tidak menggunakan Cahaya untuk penerangan jalan,
Matanya nampak santai dikegelapan dan Mawar seperti benar-benar melihat jelas walaupun saat itu dia tidak menggunakan headlamp.
Lama kemanaan, mereka berjalan dengan tempo yang cukup lambat, Nadia selalu mengeluhkan kakinya sehingga beberapa kali mereka harus berhenti untuk ber istirahat.
Di Pos 3 :
Cukup lama berjalan akhirnya Pos 3 mulai terlihat dari kejauhan, Rina mengingat betul bagaimana mimpinya bertemu anak kecil yang sampai sekarang membuat tangan nya masih terasa sakit.
Sesampainya di Pos 3 Nadia meminta untuk istirahat sebentar.
saat sedang duduk lagi-lagi Rina melihat sosok anak kecil tanpa mata itu bermain sendirian diantara pohon-pohon besar, sambil sesekali anak itu mengengok ke arah Rina dengan tatapan yang sangat marah
Mungkin Rina sedikit tenang, disampingnya ada Bang Yadi dan Mawar, lalu tiba-tiba Mawar berbisik, "kamu lihat dia ya?kamu gausah takut Rin, aku jagain kamu kokk" saat itu Rina hanya menganggukan kepalanya kepada Mawar.
Sedangkan anak-anak yang lain pun sebenarnya tidak bisa melihat anak itu, Rina yang juga sebenarnya ketakutan hanya diam saja, dia tidak mau bilang dengan teman-temannya, Rina tidak ingin membuat suasana semakin parah.
Saat itu di Pos 3 ada sekitar 2 tenda pendaki lain yang juga sedang camp di sana, tenda itu berwarna merah dan hijau yang berdekatan.
karna waktu sudah malam mereka tidak ada pula yang bertegur sapa dengan tenda-tenda disana.
Turun ke Pos 2 :
Tidak lama mereka langsung melanjutkan perjalanan turun menuju Pos 2,
kini suasana membaik dan sudah mulai banyak obrolan yang mereka bicarakan, Ami mulai terus bercanda sehingga cukup menghibur, namun Bang Yadi lebih banyak menunduk saat berjalan dan biasanya hanya senyum sedikit.
10 menit berjalan Ami meminta berhenti, ia mencari-cari handphone Nokia miliknya Ami nampak kebingungan,
sepertinya handphone nya tertinggal di Pos 3 dan Ami berencana mengecek ke sana, tapi kondisi tidak memungkinkan untuk Nadia dan yang lain menanjak kembali
Melihat kondisi sekarang sebenarnya Bang Yadi menolak untuk Ami kembali ke Pos 3, Namun Ami malah tetap memaksa dan ingin sendiri, lalu Bang Yadi berinisiatip menemani Ami kembali ke Pos 3 untuk mencari handphone miliknya
akhirnya mereka memutuskan berpisah sebentar, Mawar, Nadia, Sofi dan Dito menunggu di jalur. Bang Yadi berpesan, jika Yadi dan Ami terlalu lama, mereka ber 4 bisa jalan duluan, mengingat kondisi akan semakin malam dan sangat dingin.
Lalu Bang Yadi dan Ami menanjak kembali menuju Pos 3, namun Bang Yadi merasa kelelahan, ia berjalan lambat dan santai,
Ami lebih ingin buru-buru mengingat Handphone nya terakhir kali di keluarkan di Pos 3, Ami sangat nampak takut handphone itu hilang.
Sekitar 20 menit berjalan, Pos 3 sedikit lagi, Ami memutuskan berjalan lebih cepat ke Pos 3, sedangkan Bang Yadi yang sangat kelelahan sesekali beristirahat dibelakang Ami, Ami lalu lebih dulu sampai Pos 3
Sesampainya di Pos 3 Ami langsung mengecek ke shelter dimana mereka tadi istirahat, Ami mencari-cari namun handphone nya tidak ada di situ.
Dari sebelah luar tenda yang berwarna merah seseorang memanggil Ami, "Bang cari handphone ya, tadi saya temuin bang" seseorang yang berkata kepada Ami menghadap membelakangi Ami, ia sedang buang air kecil sekitar 1,5 meter dari tendanya.
Ami sedikit lega, ia sontak langsung menghampiri tenda tersebut dan berkata "Oh iya bang, dimana ya, tadi soalnya saya lupa", Lalu orang yang sedang buang air kecil itu berkata "Di dalam ada temen saya"
Ami langsung memanggil-manggil seseorang di dalam tenda "Bang,bang Hp saya di sini ya", lalu dari dalam tenda terdengar teman orang itu akan keluar dan membuka tenda.
Dan saat kepala orang itu keluar dari tenda menoleh ke Ami, Ami tiba-tiba hanya tercengah tidak dapat bergerak, Ami sangat kaget dan takut namun ia samasekali tidak bisa menggerakan tubuhnya sekarang, kini Ami sedang menatap kepala dan wajah yang hancur di depan nya.
Bahkan nafas Ami tersendak-sendak, Ami menangis dan ingin sekali lari, tetapi tubuhnya benar-benar tidak bisa bergerak dan hanya menatap, lalu orang pertama yang seperti sedang buang air kecil juga menoleh ke arahnya, namun wajah nya tidak ada, semuanya rata.
Ami berkali kali berteriak namun ia tidak bisa mengeluarkan suaranya, mulutnya hanya tercengang , Bahkan untuk menggerakkan kaki saja sangat berat dan tidak bisa.
Bang Yadi yang sedang istirahat tidak jauh sebelum Pos 3 merasa ada yang tidak beres, ia langsung lari menuju Pos 3. Yadi sudah biasa melihat mahkluk halus bahkan setiap harinya kali ini merasa takut.
Pertama kalinya Yadi melihat mahkluk sebanyak ini dan sangat mengganggu-nya, bahkan beberapa kali makhluk itu melompat ke arahnya, untungnya Bang Yadi meninggalkan tas nya di tempat terakhir mereka berpisah dengan Mawar sehingga Yadi bisa lebih cepat.
Sesampainya di Pos 3 Bang Yadi langsung menghampiri Ami yang hanya nampak melamun duduk ketakutan, tatapan nya sangat kosong, bahkan ketika Bang Yadi memanggil namanya Ami tidak berani menjawab.
Lalu Bang Yadi menepuk pundak Ami, Ami malah terus menundukan kepalanya, Ami benar-benar trauma, bahkan Ami tidak menjawab dan tidak mau melihat padahal Bang Yadi yang memanggil manggil namanya.
Bang Yadi lalu dengan keras meyakin kan Ami bahwa itu dia, "Mi lihat gua, ini gua, Yadi" tetapi di situ bahkan Ami tidak berani membuka matanya lagi, ia hanya duduk ketakutan di tanah, setelah beberapa kali meyakinkan Ami
Akhirnya Ami mulai percaya kalo itu Bang Yadi, Ami lalu sontak berkata sambil menangis "Bang tolongin gua, gua takut bang, gua mau pulang" lalu Bang Yadi memindahkan dahulu Ami ke shelter untuk menenangkan dirinya.
Di sisi lain, Mawar merasa ada yang tidak beres di atas, tetapi Mawar tidak bisa meninggalkan Rina dan yang lainnya, juga melihat kaki Nadia yang sudah sakit, Tetapi sialnya anak kecil tanpa mata yang dilihat Rina di Pos 3 tetap mengikuti Rina hingga kini.
Mawar tau dan ingin sekali mengusir anak kecil itu, tetapi ini tempat dia, Mawar masih mencoba bersabar dan tidak ingin mengganggu anak itu, Mawar sebenarnya juga terlihat sangat gelisah, sebab energy asing disekitarnya baru pertama kali Mawar rasakan.
Mawar hanya bisa menyuruh teman-temannya untuk berdzikir, ia berpesan, terus saja dzikir dan jangan sampai kalian kosong.
fye : kata Mawar dengan berdzikir membuat energy di sekitar mereka membaik, sesuatu yang buruk akan sangat sulit mendekati mereka.
Rina sebenarnya sangat terganggu dengan anak kecil itu, Rina sendiri bisa melihat anak itu, tetapi entah mengapa Rina bisa mengontrol dirinya, ia merasa sangat aman jika dekat dengan Mawar.
Bang Yadi masih terus menenangkan Ami dan meyakinkan bahwa mereka berdua aman, Ami menoleh ke arah tenda yang tadi membuat dirinya sangat ketakutan, dan bahkan ketika Ami memperjelas penglihatan nya
tenda tersebut sudah tidak ada, ternyata hanya mereka berdua di sana. Lalu bang Yadi bilang "Udah gausah di pikirin, sekarang kita balik aja ke tempat Mawar" dan bang Yadi sudah menemukan handphone Nokia Ami di shelter tersebut
Di sisi Mawar, Sofi dan Nadia sudah sangat kedinginan, tetapi untungnya Dito yang mendapat pelatihan saat pramuka berhasil menyalakan Api yang cukup untuk menghangatkan mereka saat ini.
Bang Yadi dan Ami kini mulai berjalan menuju tempat Mawar, Ami masih sangat trauma dan sangat diam, Bang Yadi pun hanya menyarankan Ami untuk ber dzikir dan membaca doa. Dan setelah kurang lebih 10 menit berjalan mereka berkumpul kembali
Mawar tau bahwa mental Ami terganggu, ia jauh seperti sebelumnya, Ami hanya nampak sangat lesu dan hanya berbicara sedikit, namun mereka harus terus berjalan turun. Seusai membereskan dan membersihkan sisa Api mereka melanjutkan perjalanan turun.
Sekitar 30 menit berjalan mereka baru sampai di Pos 2, mereka memutuskan untuk ber istirahat dahulu, Rina izin untuk membuang air kecil karna sangat kebelet, lalu Mawar lah yang mengantar dirinya.
Lalu Mawar mencari tempat yang tidak jauh dari teman nya, ntah mengapa Mawar meminta Rina untuk kencing di depan nya menghadap Mawar, Sebenarnya Rina sangat malu, tetapi apa daya Rina hanya menurut dan memang sudah tidak tahan.
Seusai istirahat dan membuang air kecil mereka berencana melanjutkan perjalanan, Namun mereka bertemu 3 orang warga yang hendak naik ke atas.
Ternyata 3 orang itu adalah Ranger dari pihak Calo yang Dito dan Rina tempati, mereka khawatir karna Rina dan Dito belum juga turun dari gunung sampai malam hari, jadi mereka menyusul dan mencari untuk memastikan Rina dan Dito.
Turun ke Pos 1
Bang Yadi, Mawar, Dito, Ami, Rina, Nadia dan Sofi kini bisa lebih tenang, kedatangan 3 orang itu membuat suasana sangat membaik, terlebih Mawar tau, bahwa 1 orang diatara mereka mempunyai kelebihan ilmu spiritual
Mereka kini melanjutkan perjalanan turun menuju pos 1, bahkan kini carrier milik Nadia, Rina dan Ami dibawakan oleh 3 orang ranger itu. sungguh meringankan beban mereka saat ini.
Semenjak kedatangan 3 orang ranger itu dan berkat 1 orang diantara mereka sosok anak kecil yang mengikuti Rina kini berhasil di usir secara baik-baik, entah bagaimana caranya sosok itu menuruti 1 Ranger itu,
dan kini Rina bisa sedikit lebih tenang, walaupun dia masih tetap trauma dengan semua yang sudah terjadi, Rina berfikir, mungkin jika tidak karena orang baik seperti Mawar dan teman-temannya ia sudah mati.
30 Menit berjalan mereka sudah sampai di Pos 1, mereka memutuskan untuk duduk dan beristirahat sebentar saja, lalu melanjutkan perjalanan turun kembali.
Lanjut Part 4
Turun Menuju Basecamp :
Lanjut Part 4
Part 4 "Perjalanan menuju Bandung untuk mengobati Rina"
Singkat saja, dengan kaki yang terpincang pincang mereka sudah berhasil turun dan langsung menuju homestay tempat Rina dan Dito mendaki, sekarang mereka semua terlihat sangat lega atas apa yang mereka lewati.
Di Homestay :
Di homestay anak-anak yang lain langsung memesan makanan karna lapar, sedangkan Mawar menghampiri salah satu ranger yang memiliki ilmu spritual sama dengan nya, Mereka berdua mengobrol
Dengan polos Mawar menanyakan "Apakah setengah ingatan saya bisa dikembalikan" lalu Ranger itu menjawab "Tidak, itu sudah konsekuensinya, Teman mu(Rina) bisa saja kehilangan nyawa nya, tapi dia beruntung punya teman kayak kamu"
Lalu ranger itu bertanya "Kamu dari mana dan anak siapa" Mawar pun menjawab "Ibu saya bernama Melati, tetapi saya lupa siapa Ayah saya, saya tinggal di salah satu Pondok di Bandung, kakek saya bernama kyai ***** "
dan Ternyata Ranger itu mengenal kakek Mawar
Ranger berkata "Saya dulu pernah menjadi musafir, saya pernah tinggal sementara di tempat beliau, beliau orang yang sangat baik, Mungkin jika bukan karena beliau keadaan kamu bisa lebih buruk dari sekarang, butuh seseorang yang punya spiritual tingkat tinggi untuk menyelamatkan kamu"
Mawar menjawab "Bapak tau soal itu semua?"
Ranger itu bilang "Ya, Maaf sebelumnya, bahkan saya berfikir sesuatu yang buruk bakal terjadi kemarin, akan jatuh korban, saat itu saya sendiri tidak bisa membantu, tapi untungnya ada sesuatu yang datang dan berhasil bernegosiasi, beruntung kamu punya kakek kyai seperti beliau "
Saat itu Mawar memang terlihat sedih, namun di sisi lain dia senang bisa menyelamatkan seseorang, Mawar berfikir, ia sangat lega kelebihan nya bisa untuk membantu orang lain, memang itu yang selalu ingin dia lakukan.
Lalu Bang Yadi datang, Bang Yadi tiba-tiba bilang dengan mata yang berkaca-kaca "De, kamu sekarang pasti lupa sama Abang, Maafin abang de, gara-gara abang kamu jadi begini"
Mawar dengan polos menjawab "Ohh bener ya lu abang gue, abang kandung atau bukan?" Bang Yadi menjawab "Kamu sepupu abang de, bukan kandung, kita dari kecil tinggal ditempat yang sama diBandung"
Mawar yang belum terbiasa dengan Yadi menjawab "Yaudah gapapa bang, yang penting kita semua bisa turun dengan selamat kan, ini udah konsekuensinya, Btw nama abang Yadi yah?"
Bang Yadi yang sangat sedih pun langsung ingin memeluk Mawar, tetapi Mawar yang belum terbiasa malah menolak Bang Yadi, padahal Bang Yadi sangat sedih bahkan sudah menangis. (Teganya Mawar)
Melihat mereka, Ranger itu pergi darisana, lalu Sofi datang menghampiri Bang Yadi dan Mawar, Sofi kini mencoba menenangkan Bang Yadi dan Rina juga tiba-tiba datang.
Rina tiba-tiba juga menangis dan langsung memeluk Mawar, ia sangat beriterimakasih dengan nya, lalu Rina juga berganti memeluk Bang Yadi. Btw tapi ini pertama kalinya bang Yadi di peluk perempuan.
Tetapi mereka semua sangat bersyukur bisa turun dengan selamat, tiba-tiba Handphone Bang Yadi yang sedang di charger berbunyi, ternyata itu keluarga Mawar, ia suami dari kakak kandung Mawar, ia disuruh untuk menjemput Mawar dan teman nya di kaki Gunung.
Lalu Mawar meminta Rina dan Dito untuk ikut dengan nya ke Bandung, Rina awalnya tidak mau apalagi Rina dan Dito membawa motor untuk datang ke sini.
Tetapi Mawar sangat meminta tolong untuk ikut dahulu ke Bandung, Rina akhirnya menuruti Mawar untuk ke Bandung, mereka di jemput menggunakan mobil APV yang di bawa dari Bandung.
Soal Motor Dito? Bang Yadi berisiatip untuk membawanya ke Bandung keesokan harinya ketika pagi dan ditemani Dito, Lalu Rina, Mawar, Ami, Sofi dan Nadia lebih dulu pulang dan kembali ke Bandung.
Basecamp menuju Bandung :
Mereka lalu berpisah lebih dulu, seusai bersiap-siap Mawar dan yang lainnya langsung menuju Bandung saat itu juga,
Sedangkan Bang Yadi dan Dito tetap menunggu di Homestay, beristirahat lebih dulu untuk ke Bandung besok pagi.
Karna kelelahan Mawar dan yang lainnya hanya tidur dalam perjalanan ke Bandung, sekitar 3 jam akhirnya mereka sampai di Rumah Mawar, Ami, Sofi dan Nadia juga sudah diantar ke rumahnya masing-masing
Rumah Mawar :
Sesampainya di rumah Mawar, Mawar langsung dipeluk oleh ibunya, Ibunya Mawar sangat baik. Mawar bertanya dimana ayahnya, ibunya lalu menunjuk 1 orang yang berdiri di depan pintu rumahnya.
Mawar langsung lari dan memeluk ayahnya, ibu dan Ayahnya tau bahwa sebagian ingatan Mawar hilang. Mawar sesegukan memeluk Ayahnya,
Ayahnya pun sangat berkaca-kaca mengingat anak perempuan yang diasuhnya dari kecil kini tidak mengingat dirinya.
Mawar bahkan lupa dengan kaka perempuan nya, tetapi dia malah ingat Abang ipar dari suami kaka nya itu.
Rina menginap di rumah Mawar dan kini Rina tidur bersama di kamar Mawar, Mawar dan keluarganya sangat baik kepada Rina, Entah mengapa tapi Rina sangat merasa gelisah berada di rumah Mawar.
Rina samasekali tidak bisa tidur dirumah Mawar, padahal Rina sangat mengantuk, kegelisa'an Rina mendorong Rina ingin keluar dari Rumah Mawar, tetapi sebenarnya Rina masih sangat ngantuk.
Mawar kini sudah tidur, Rina lalu membuka pintu kamar untuk keluar, baru saat berjalan di ruang tamu Rina tiba-tiba pingsan dan terjatuh.
Tidak lama ibu dan ayahnya Mawar keluar menghampiri Rina, saat baru mendekat Rina langsung bangun dan menolak ibu dan ayahnya Mawar untuk mendekatinya dengan nada marah dan tatapan yang tajam
Rina kali ini kerasukan oleh mahkluk yang sejak kecil berada di tubuhnya, Makhluk itu yang mendorong Rina untuk keluar dari rumahnya Mawar, sebab keluarga Mawar adalah keluarga yang sangat taat agama dan juga keluarga yang memiliki keturunan spiritual.
Sehingga makhluk itu sangat tidak betah dan gelisah berada di rumah Mawar, Rina mengamuk ketika ayah Mawar mulai membacakan ayat-ayat al-qur'an di hadapan nya, Mawar yang mendengar itu juga bangun dan langsung keluar kamar untuk mengecek Rina
Ayah Mawar mencoba mengeluarkan makhluk tersebut dari tubuh Rina, tetapi tidak mudah, akhirnya ayah Mawar mengambil tasbih miliknya, kemudian dikalungkan pada Rina, Mawar, Ibu Mawar dan beberapa keluarga dari Mawar hanya melihat kejadian itu.
Makhluk itu terus mencoba melawan ayah Mawar, Rina terus mengamuk kesakitan dan terus memaki ayah Mawar. Ayah Mawar butuh lebih dari satu jam untuk mengeluarkan makhluk tersebut dari tubuh Rina.
Tiba-tiba Rina pingsan kembali, Ayah Mawar berhasil mengeluarkan makhluk itu dari Rina, lalu Mahkluk itu terus melompat lompat dan terbang kesana kesini didalam rumah Mawar, makhluk itu ingin melarikan diri dari rumah Mawar
Namun rumah Mawar terdapat penjagaan yang sangat ketat, tidak ada cela untuk makhluk itu keluar dan melarikan diri, lalu mahluk tersebut ditangkap dan diseret oleh penjaga rumah ke hadapan ayah Mawar.
Fye : ketika Rina ingin keluar dari rumah Mawar dan malah pingsan di ruang tamu itu karena penjaga rumah yang menahan nya lebih dulu, sehingga ayah dan ibu Rina datang untuk mengecek keadaannya
dan mahluk di dalam tubuh Rina adalah sosok perempuan berbaju merah, ia berasal dari seorang yang dulu memberi ibu Rina sebuah jimat musyrik, walaupun ibu Rina sudah membuangnya tetapi mahluk itu pindah dengan sendirinya ke Rina.
Makhluk itu kini ditahan oleh ayahnya Mawar dan akan di buang di tempat yang jauh, Rina pun sudah terbebas dari mahkluk tersebut, Rina di gotong ke kamarnya Mawar namun Rina masih pingsan dan belum sadarnya diri.
Singkat cerita Rina bangun jam 9 pagi, Pagi itu terasa sangat berbeda dari sebelum-nya, Rina sangat ceria, lalu ia sarapan bersama keluarga Mawar dan Mawar. soal makluk itu Rina tidak tahu apapun, Rina hanya ingat saat keluar dari kamar dan tiba-tiba dia jatuh.
Selesai sarapan Rina berjalan-jalan dengan Mawar dan mereka sangat banyak bercerita walaupun Mawar tidak ingat semua, Rina juga jadi tau bahwa mahluk itu yang selama ini mengganggu dirinya, tetapi dia bersyukur mahluk itu sudah tidak ada lagi.
Rina berjanji nanti dia akan main kembali ke sini, Rina menganggap Mawar kini seperti kaka nya sendiri walaupun Rina tidak pernah punya kaka atau adik kandung di hidupnya.
Ketika jam 11 siang Bang Yadi dan Dito datang ke rumahnya Mawar, mereka sebenarnya sudah sampai di Bandung dari jam 9 pagi, tetapi mereka lebih dulu kerumah Bang Yadi untuk makan dan bersih-bersih dahulu
Mereka berkumpul di area halaman rumah Mawar, walaupun Mawar sedikit canggung karna ia sudah tidak terlalu kenal dengan Bang Yadi dan Dito.
sehabis dzuhur Sofi dan Nadia yang rumahnya berdekatan juga datang kerumah Mawar, obrolan kali ini benar-benar seru dan berbeda dari sebelumnya saat berada di gunung
Namun Ami tidak bisa datang, ia sedang sakit semenjak turun dari gunung, akhirnya mereka memutuskan pergi ke rumah Ami untuk menengoknya, sepertinya Ami masih trauma karna kejadian yang kemarin saat dia mencari handphonenya ke Pos 3.
Bang Yadi, Mawar, Rina, Dito, Sofi dan Nadia memutuskan untuk berkunjung ke Pondok kya'i dan juga Berterima kasih kepadanya.
Singkat Cerita Rina dan Dito menginap 1 hari lagi di Bandung, Rina menginap di rumah Mawar dan Dito menginap di rumah Bang Yadi, sebenarnya jarak rumah mereka sangat dekat juga tidak jauh dari Pondok Pesantren kakeknya Mawar.
Keesokan harinya Mawar, Dito dan Rina banyak bercerita dengan Kyai yang juga kakek nya Mawar di Pondok, banyak pelajaran yang mereka dapatkan, sedangkan Bang Yadi harus mengantar ibunya pergi dulu.
Sehabis dzuhur Rina dan Dito bersiap-siap untuk pulang ke jakarta, Sofi dan Nadia juga datang kerumah Mawar, Rina dan Dito sebelumnya juga menyempatkan sebentar ke rumah Ami untuk berpamitan, Namun Bang Yadi tidak ada drumah dan masih mengantar ibunya
Sehingga mereka hanya titip salam kepada Bang Yadi, lalu Mawar berpamitan kepada Mawar dan keluarganya, tentu di situ juga ada Sofi dan Nadia.
Akhirnya Rina dan Dito kembali menuju ke Jakarta :
Pejalanan lumayan lama, sekitar 6-7 jam mereka baru sampai di Jakarta, sesampainya di kos Rina langsung mengabari Mawar bahwa ia sudah sampai di Rumah.
Kini Rina, Sofi dan Nadia kembali ke kehidupan biasanya, Dito kini semakin sering mendaki gunung, Mawar kembali belajar dan pelan-pelan terus memulihkan ingatan nya, Ami saat itu sakit hingga 2 minggu lamanya, namun setelahnya sudah membaik,
Sedangkan Bang Yadi, ia harus kembali ke Pondok untuk melanjutkan belajarnya lagi.
Setelah 1 tahun Rina kembali main ke Bandung, tetapi kali ini Rina hanya seorang diri karna Dito tidak bisa menemaninya, Rina menginap 2 hari di rumah Mawar dan bertemu kangen dengan Mawar, Keluarga Mawar, Sofi, Ami dan Bang Yadi
Sedangkan Nadia sedang berada di jogja sehingga tidak dapat bertemu dengan Rina. Sesudah 2 hari di Bandung Rina kembali ke Jakarta lagi.
2 Tahun kemudian, tepatnya di tahun 2016 Rina tiba-tiba datang tanpa berkabar ke Bandung, Namun kali ini Rina dengan Yadi menyiapkan kejutan untuk Mawar, Mawar terkejut Rina dan Yadi tiba-tiba berada di Rumahnya,
Ternyata Rina dan Yadi ingin memberi kabar dan mereka memutuskan untuk menikah pada pertengahan Juli tahun 2016. Sungguh tidak ada yang menyangka sebelumnya dan benar-benar mengejutkan Mawar.
Saat itu ekspresi Wajah Mawar benar-benar berubah, dia bertanya-tanya apakah dia tidak sedang mimpi?, Mawar benar-benar kaget Bahagia, Seketika Mawar langsung memeluk Rina sambil menangis
Mawar sangat terharu bahagia, Orang yang sudah dianggap adiknya dan sepupu kecilnya akan memutuskan untuk menikah.
Akhirnya Rina dan Yadi benar-benar menikah di Bandung pada tanggal 23 Juli tahun 2016, berkat kejadian 2 tahun silam yang mengerikan mereka berdua dipertemukan dan siapa sangka setelah 2 tahun mereka malah berjodoh.
kini Rina sudah tidak tinggal di Jakarta, setelah menikah Rina memutuskan untuk tinggal di Bandung bersama keluarga Yadi dan dekat dengan Mawar di sana.
Ending :
Setelah artikel ini di buat pada tahun 2021, Rina dan Yadi sudah dikaruniai 2 buah hati. Semoga mereka tetap menjadi keluarga Samawa, sedangkan Sofi juga sudah menikah pada tahun 2019 lalu, Dito tetap pada pendakian nya, kini Nadia menjadi wanita karir
dan Ami yang sudah merantau di Bekasi, Lalu Mawar sekarang menjadi Guru di Pondok Pesantren kakeknya.
Note : Ini adalah sebuah kisah nyata yang bermula pada tahun 2014 silam, tetapi mohon maaf, semua nama tokoh diatas harus disamarkan sesuai permintaan dari tokoh-tokoh aslinya.
Mohon Maaf jika ada kesamaan tempat, nama atau penulisan kata. Percaya atau tidak kembali kepada kepercayaan masing-masing
SELESAI.