Misteri Curug Gaib dan Tanah Longsor di kaki Gunung Salak - Sweeper Backpacker -->

Kamis, 02 Juli 2020

Misteri Curug Gaib dan Tanah Longsor di kaki Gunung Salak

Air terjun gaib, ilusi
Photo hanya ilusi. Sumber : Google
Dari kisah-kisah sebelumnya, perjalanan berselimut mitos dan mistis adalah sesuatu yang tidak dapat di pisahkan, entah itu persoalan tingkah laku etika dan perkataan.

kadang kala berwisata ketempat tempat yang terkenal memiliki mitos serta misteri gaib adalah hal yang cukup menantang, taatka beberapa orang mangalami kejanggalan-kejanggalan di dalam perjalanan.

sudah lumayan lama tidak menulis, akhirnya saya rindu dan mencari topik terbaru untuk tulisan saya. akhirnya saya tertarik pada salah satu kisah yang diceritakan oleh empat orang yang mengalami kejanggalan saat berwisata ke Curug Seribu di Sukabumi, Jawa Barat. tepatnya di kaki Gunung Salak atau Area Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Salah satu narasumber yang mengalami kejadian berbagi kisah dengan saya, kejanggalan-kejanggalan yang dialami nya mulai dari bertemu tanah longsor gaib sampai menemui Air Terjun Mistis yang super indah dan bagus.

Cerita ini diambil dari kisah nyata, kisahnya bermula pada tahun 2011 pada bulan November, pada tahun itu, terbatasnya teknologi menjadi halangan untuk mengabadikan moment-moment penting dalam perjalanan, jadi dsini hanya bercerita ala kadarnya...Percaya atau tidak kembali kepada pribadi masing-masing yah.

Sebelumnya saya ingin Berterima kasih dulu kpd,Narasumber bang Hakim yang bersedia berbagi kisah dan pengalaman kejanggalan yang di alami tahun 2011 ini. simak ceritanya !

Berikut Ceritanya :

Bemula pada tahun 2011 perjalanan rombongan dari jakarta berjumlah 12 orang menuju ke Sukabumi, Jawa Barat.

tujuannya adalah berlibur menuju Curug Seribu yang terkenal indah. Pada tahun 2011 Curug Seribu masih benar-benar asri, jalananya pun belum sebagus sekarang.

sesampainya di pintu masuk area wisata waktu sudah masuk pada malam hari, rombongan dengan jumlah 12 orang langsung menuju Basecamp untuk beristirahat dan menungggu untuk ke esokan harinya menuju Curug Seribu.

Di area kawasan wisata kita memutuskan untuk istirahat di Basecamp warung akang Iskandar, warung yang cukup komplit untuk mengenyangkan perut di tengah malam.

Pada jam 10 malam, Hakim,Udin,Andri dan Nopis adalah empat orang yang memutuskan untuk berjalan-jalan menuju Curug dimalam hari, awalnya perjalanan menuju Curug Seribu tidak diperbolehkan pada malam hari oleh pengelola Basecamp.

Tetapi dengan beralasan hanya ingin ngopi dan melihat-lihat di area Camping Ground akhirnya mereka berempat diperbolehkan dan melanjutkan perjalanan menuju Curug Seribu pada jam 10 malam.

Berbekal headlam dan senter mereka menuruni jalan menuju Curug Seribu, menuju Curug Seribu menghabiskan waktu kurang-lebih 1 jam 30 menit.

di perjalanan Andri merasa janggal, ia terus menengok ke arah kiri dan kanan, kata dia seperti ada yang mengikuti mereka dari belakang.

waktu menunjukan jam 11 malam, ditengah perjalanan mereka berempat menemukan kejanggalan, kala itu bulan sangat terang, tetapi tetap saja sangat rimbun suasana hutan dan malem itu adalah malem jum'at, tepatnya.

di jalur menuju Curug Seribu mereka berempat terhenti, mereka tertahan oleh longsor tanah merah ditengah jalan, longsor itu menutupi jalan dari atas hingga bawah dan menutupi jalan menuju Curug Seribu.

mereka terhenti dan mencoba mencari jalan, tetapi tidak ada jalan keluar. lalu bang udin berkata ke Hakim "kim ini udah ga beres, mending kita balik ke basecamp" 

Hakim masih penasaran, dan mencoba mencari cari jalan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan senter, lalu akim menemukan jalan disebelah kiri, Hakim yang sebelumnya pernah ke Curug Seribu ingat betul bahwa jalan menuju Curug Seribu itu berbelok ke kanan. *dsitu perasaan bimbang menghantui mereka berempat antara melanjutkan dan memutar arah.

Karena penasaran, lalu Hakim izin ke Udin untuk mencoba menginjak longsor yang menghalangi jalan itu untuk memastikan bahwa itu adalah longsor asli "bang Udin gue izin nginjek tanah nya ya" *ucap Hakim

Akhirnya Hakim menginjak tanah itu, ternyata itu adalah tanah longsor asli, dan tanahnya pun padat, dapat dilalui dengan ke hati-hatian.

tetapi Udin tidak mau memaksakan dan memutuskan untuk kembali ke basecamp untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

Lalu mereka berempat tidak mau mengambil resiko dan kembali menuju basecamp untuk istirahat dan menunggu ke esokan harinya kembali ke Curug Seribu.

Sesampainya di basecamp Udin menanyakan sesuatu kepada Hakim,Andri dan Nopis. "Gue tanya nih ! apa diantara lu bertiga ada yang gaberes?" *ucap Udin

Mereka ber tiga terdiam kebingungan, lalu beberapa saat Nopis bilang bahwa dia sedang dalam keadaan kotor.

Mengetahui hal tersebut, Udin yang memang cukup paham akan hal-hal janggal seperti itu mengarahkan Nopis untuk mandi terlebih dahulu di Basecamp.

Ke esokan harinya, sekitar jam 6 pagi mereka semua dengan jumlah 12 berbarengan berangkat menuju Curug Seribu.

Dan anehnya, saat mereka berempat berjalan paling belakang, saat mereka bertemu dengan jalan yang semalem di temui, mereka samasekali tidak menemukan Longsoran merah yang menghambat jalan mereka semalam.

Jalan sebelah kiri yang ditemui semalam juga ternyata adalah tebing batu tinggi yang tidak mungkin bisa di lewati, dan benar saja jalan selanjutnya adalah ke kanan seperti yang Hakim bilang.

Mereka berempat kebingungan, bertanya tanya dalam hati apa yang terjadi, padahal semalam longsornya benar-benar ada, sudah di injak juga nyata, tapi kok sekarang enggak ada.

Akhirnya mereka tetap memutuskan melanjutkan perjalanan bersama yang lain menuju Curug Seribu, lalu beberapa saat berjalan mereka sudah sampai di Curug Seribu.

Saat teman rombongannya sedang bermain di Curug Seribu, Udin mengajak akim untuk jalan-jalan menuju jalur di pinggir tebing mengikuti aliran kali ke arah atas tebing, Andri yang melihat Udin dan Hakim pergi ke atas, memutuskan ikut dengan mereka. Toh Udin dan Hakim mamang suka mendaki Gunung juga.

mereka terus berjalan menaiki sela-sela tebing dan tetap mengikuti aliran semakin jauh. sekitar 1 jam 30 menit perjalanan mereka menemukan Air Terjun yang sangat indah, AirTerjun yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Sungguh mempesona.

Tinggi Air Terjunnya kurang-lebih 3 meter dan lebar sekitar 5 meter. air nya sangat bersih dengan bebatuan di pinggirnya. airnya turun benar benar seperti gorden putih yang beraliran, berbarengan pelangi samar diatas Air Terjunnya menjadikan itu sangat sempurna.

Letak Air Terjunnya benar-benar ada disamping aliran menuju Curug Seribu, tetapi pembatasnya benar-benar tersusun rapih dengan krikil-krikil kecil, airnya tidak bercampur dengan aliran di sampingnya. Padahal aliran menuju Curug Seribu tidak terlalu bening tetapi airnya benar-benar terpisah dan tidak menyatu.

Kemudian mereka bertiga memutuskan untuk mandi dan bermain air di Air Terjun itu, sayangnya Handphone Nokia yang memiliki kamera punya Andri tertinggal di Curug Seribu dengan rombongan teman lainnya,

Tidak seperti Air Terjun biasanya, Air Terjun itu mempunyai batu besar yang tersusun rapih, seperti sengaja di susun untuk tempat bertapa.

Lalu Hakim mencoba menembus kedalam Curug itu, di dalam tepat air itu turun dari atas, ada batu besar di dalam nya, besarnya sekitar 1,5 meter berbentuk kotak.

di area depan, tempat tampungan Air Terjun-nya pun juga tersusun 4 batu yang dan membentuk kotak, tetapi dengan jarak sekitar 2 meter batu yang berjumlah 4 itu tersusun rapih berjauhan.

lalu akim berkata "bang Udin kok ini Air Terjun-nya kayak yang ada di film film ya?namain aja nih, Air Terjun bidadari kali ya?"

Dari situ Hakim mencoba menduduki batu besar yang ada di dalam Air Terjun nya sebentar. Mereka bertiga menghabiskan lebih dari 30 menit di Air Terjun itu.

Sampai akhirnya mereka kembali ke Curug Seribu, mereka tidak menceritakannya ke semua temannya, hanya beberapa saja...lalu mereka kembali ke jakarta lagi.

Singkat waktu... Seminggu kemudian, Udin, Hakim dan kali ini Nopis kembali ke Curug Seribu, Andri tidak bisa ikut waktu itu.

Tujuan sebenarnya adalah mencari Air Terjun cantik dan mempesona yang di temui di aliran air Curug Seribu saat itu.

Tetapi kali mereka bertiga sudah mempersiapkan peralatan nya, seperti kamera ponsel yang sudah di bungkus plastik untuk berfoto-foto, serta beberapa makanan.

dari Jakarta mereka mengendarai motor hingga kembali lagi tiba di Curug Seribu, kali ini perjalanan lancar dan tidak menemui hambatan.

Sesampainya di Curug Seribu, mereka bertiga melanjutkan dan langsung memilih jalur yang waktu itu mereka tempuh. Dengan perasaan semangat mereka memulai perjalanan menyusuri aliran Curug Seribu dan tebing-tebing di sebelahnya.

Tetapi anehnya, sepanjang mereka berjalan, mereka tidak menemui Air Terjun cantik itu, mereka terus menyusuri jalan yang waktu itu di lewati sampai kurang-lebih 3 jam perjalanan.

Pada akhirnya sampai ujung jalan yang tertutup tebing tinggi, Air Terjun itu sama sekali tidak ada, padahal waktu itu sangat nyata Air Terjun itu berada di pinggir aliran Curug Seribu...

Seusai mencari-cari dan Air Terjun itu juga belum kunjung terlihat di sepanjang jalan, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke Curug Seribu.

Sesampainya di Curug Seribu, mereka bertiga membeli pop mie dan kopi untuk sekedar beristirahat di penjual keliling, mereka lalu bertanya tanya pada petugas/ranger disana yang menjaga Curug Seribu.

Hakim lalu bertanya-tanya oleh petugas tentang Air Terjun yang ditemuinya pada saat itu, ia menceritakan bahwa Air Terjun itu sangat bagus dan baru pertama kali di lihat, tetapi ketika kita kesini lagi, kita udah enggak ketemu Air Terjun itu lagi.

Awalnya petugas itu hanya senyum-senyum dan tidak menjawab, tetapi selang beberapa waktu sambil menghabiskan pop mie petugas itu mulai membuka suara.

Tetapi, dia hanya berkata "Bukan situ doang yang ngalamin hal-hal aneh di sini, sudah banyak orang lain yang ngalamin susuatu kejanggalan di tempat ini juga" *ucap petugas.

Beliau malah menceritakan salah satu kejadian yang sempat menggegerkan disini "Waktu itu ada pengunjung yang lapor ke petugas, katanya pengunjung itu melihat ikan Gabus yang sangat besar di Curug Seribu, kan bikin bingung petugas, tetapi hal-hal seperti itu memang sudah sering ditemukan di sini, jadi ya kita sopan aja, niat baik" *ucapnya.

Nah akhirnya Hakim,Udin dan Nopis memutuskan pulang dengan rasa penasaran yang mengambang di pikiran, bagaimana mungkin Air Terjun yang nyata dan sempat dijadikan tempat mandi oleh mereka bertiga hilang begitu saja?

Entahlah, apapun yang terjadi hal itu memang benar-benar terjadi, moment itu hanya diabadikan dalam kenangan, kamera pada saat itu masih hal yang langka, handphone hanya blackberry dan nokia lah yang cukup bagus pada jaman itu.

Jadi tidak adanya persiapan dan minimnya teknologi saat itu menjadi kendala mengabadikan moment-moment dulu, tetapi timbal baliknya adalah mungkin saja jika mereka bertiga sudah membawa kamera sebelumnya, mereka tidak akan bertemu dengan Air Terjun itu saat berjalan-jalan.

Kejadian itu terjadi pada November 2011 silam, atau sekitar 9 tahun yang lalu...

Selesai...

Nah itulah salah satu cerita yang cukup membuat saya terheran-heran, bagaimana mungkin sesuatu yang benar-benar nyata menjadi lenyap hanya dengan waktu yang singkat?

Longsoran tanah merah yang ditemui waktu malam seketika hilang saat pagi, dan Air Terjun indah yang sempat dijadikan untuk mandi sudah tidak ditemukan di minggu berikutnya.

Percaya atau tidak? Semua kembali kepada kepercayaan dan pendapat masing-masing, memang pada dasarnya sudah selayaknya kita sebagai tamu menghormati dan beritikad baik dimanapun kita berada, menjaga tutur bicara, perbuatan dan selalu berniat naik serta tidak lupa menjaga kebersihan dimanapun kita berada.

Cerita ini bertujuan untuk berbagi informasi dan pengalaman serta dokumentasi bahwasanya kisah ini memang benar terjadi dan tetap ada sampai saat ini.

Apa dari kalian pernah ada yang mengalami hal-hal kejanggalan di dalam perjalanan?kalo ada bisa di ceritakan di instagram tertera yah. jika ada waktu luang admin akan mencoba menuliskan kan menceritakan sebagaimana aslinya dari cerita kalian...

Terimakasih dan semoga menambah pengetahuan !

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda