Kisah Mistis Solo Hiking Di Gunung Salak - Bertemu hal yang tak terduga - Sweeper Backpacker -->

Kamis, 28 Januari 2021

Kisah Mistis Solo Hiking Di Gunung Salak - Bertemu hal yang tak terduga



Solo Hiking Di Gunung Salak

Salah satu cerita yang sangat menarik yang dialami oleh seorang perempuan bernama Yesi Oktavia yang memberanikan diri melakukan pendakian tunggal di Gunung Salak

Saat mimin membaca judul ceritanya, Membuat mimin takjub dengan salah satu wanita ini, Bagaimana tidak? Gunung Salak yang terkenal hening, rimbun dan berbau mistis pun ia mempu memberanikan diri untuk melakukan pendakian tunggal.

Cerita ini pertama kali dirilis oleh salah satu akun youtube bernama Besok Pagi Channel, cerita ini sudah di tonton sebanyak 152.744  x sejak rilis pada tanggal 19 Nov 2020 lalu.

Daripada penasaran dengan ceritanya, Yuk langsung aja...

Berikut Ceritanya :

Cerita kali ini datang dari salah seorang perempuan yang mencoba memberanikan diri Solo Hiking mendaki gunung salak seorang diri. Pada akhir tahun 2019.

Cici bersama 5 temannya merencanakan pendakian ke gunung salak via curug nangka. Rencana yang telah diatur dari jauh - jauh hari sebelumnya itu pada akhirnya 5 orang temannya pada hari H keberangkatan membatalkan niatnya untuk ikut.

Cici yang telah mengumpulkan niat dan telah mengambil jatah cuti di tempat dia bekerja sangat kesal karna kabar malam itu yang tidak mengenakan terutama bagi dirinya.

Tanpa berpikir panjang, Cici mencoba memberanikan diri Solo Hiking ke gunung salak. "Ah sudah kepala tanggung, bismillah aja, niat baik insyaallah ada jalan", Ujar Yesi dalam hati sebelum keberangkatan seorang diri di mulai.

Kebetulan Cici sudah menyiapkan semua peralatan pendakian pada malam itu. Hanya ada beberapa peralatan pendukung aja yang belum dia pegang.

Setelah berkomunikasi dengan beberapa temannya yang mempunya hobi yang sama, Cici coba mengumpulkan peralatan pendukung tersebut.

Rasa kesal sebelumnya telah di lupakan, sekarang Cici berpikir bagaimana dia harus memberanikan diri melakukan perjalanan SOLO HIKING. Setelah semua peralatan terkumpul, Cici segera mengkemasnya serapih mungkin di dalam keril (tas gunung) agar keesokan harinya tidak repot.

Setelah semua rapih, Cici mulai ber istirahat berharap semoga hari esok cuaca mendukung dan 2 hari kedepannya berpihak sama dia.

Perjalanan di mulai dari tempat tinggalnya di Depok dengan tujuan Basecamp pendakian gunung salak via Curug Nangka.

Di tengah perjalanan menuju basecamp, angkutan umum yang di tumpanginya memberhentikan Cici di tengah perjalanan. Melihat sekitar tidak ada angkutan lain yang lewat, akhirnya Cici melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sampai pos registrasi pendakian pada malam hari sekitar jam 8 malam kurang lebihnya.

Suasana pada malam itu cukup ramai, karna mungkin pas weekend juga. Setelah mengurus semua registrasi di pos. Cici mencoba mencari titik untuk mendirikan tenda di sekitaran Pos Pendakian.

Cici mendirikan tenda di bawah pohon besar, saat waktu mendirikan tenda, tidak sengaja Cici melihat ke arah atas pohon. "Agstafirullah..", Ujar Cici dalam hati. Coba menghiraukan penglihatannya dan menlanjutkan mendirikan tenda kembali, karna agak susah mungkin mendirikan tenda seorang diri, jadi memakan waktu agak lama.

Sampai pada akhirnya karna rasa penasaran yang tak kunjung hilang, Cici mencoba menengok kembali ke atas, dan ternyata sosok mba kunti itu masih ada, dengan kondisi kepala dan rambutnya itu menjulur kebawah. "Agstafirullah.." Ujar cici untuk yang ke 2 kalinya. Merinding, panik.

Anehnya pada kondisi ramai pada saat itu terlihat biasa aja. "Kok pada sibuk masing -masing gitu ya, rame kaya gini tapi gue ngerasa sepi", Ujar cici dalam hati.

Tidak mau merasakan berulang kali, dengan berat hati akhirnya Cici coba pindah tempat spot mendirikan tenda bersebelahan dengan tenda rombongan orang yang berlogat batak. "Kak kenapa kok pindah tenda? Disini aja samping kita", Ujar satu orang yang menegur Cici itu. "Gapapa kak, tanah disitu kurang rata kayanya", Ujar Cici dengan alasan lainnya.

Setelah mendirikan tenda untuk yang ke 2 kalinya, Cici lanjut merapihkan barang bawaannya lalu masak untuk makan malam.

Aneh, kompor yang dibawanya itu sebelumnya baik - baik aja, tapi kok pas mau di pakai agak susah nyalanya sampai berkali kali dan harus diakalin baru nyala. "Allhamdulillah akhirnya nyala juga", Ujar Cici dalam hati.

Setelah semuanya di lakuin, Cici mencoba untuk beristirahat. Situasi pada malam itu sepi sunyi, padahal di luar banyak sekali tenda dari beberapa rombongan. "Kok aneh yaa", Ujar Cici dalam hati.

Tidak menghiraukan dan tetap berfikir positif, Cici melanjutkan untuk coba istirahat karna besok harus bangun pagi dan lanjutin untuk melakukan pendakian.

Saat mencoba untuk istirahat, Cici melihat bayangan tinggi hitam besar berbulu di balik tendanya. "Agstafirullah.. apalagi ini.." Ujar Cici dalam hati. Kondisi malam itu makin mencekam, ditambah suara langkah kaki yang sangat banyak sekali terdengar di telinga Cici.

Padahal kalau di tengok keluar itu gak ada siapa- siapa, sedangkan tenda rombongan yang lainpun gak ada aktifitas apapun. Sepi sunyi banget.. "Aneh banget sumpah", Ujar Cici. Dan tersadar pada malam itu Cici tiba-tiba datang bulan.

Hal yang tidak disangka - sangka sebelumnya. Seperti yang diketahui Cici kalau saat haid berpergian ke gunung itu sangat beresiko bagi dirinya.

Namun Cici kembali meyakinkan dirinya agar terus berfikir positif dan menjadi pelajaran buat Cici. Setelah beristirahat pada malam itu, walaupun pada kenyataannya kurang tidur yang dirasa.

Pagi hari Cici bergegas masak untuk sarapan dan berniat untuk melanjutkan perjalanan.

Sekitar jam 9 pagi Cici coba meneruskan perjalanan keatas dengan meninggalkan isi tenda dan membawa perbekalan yang penting- penting saja. Seperti isi dompet, perbekalan makan, jas hujan, sleeping bag dan lain-lain

Namun cuaca sepertinya tidak berpihak padanya. Kondisi pada saat itu kabut pekat di iringi hujan rintik.

Berjalan seorang diri, membuat Cici agak gerogi untuk melanjutkan perjalanan dan akhirnya memutuskan untuk turun kebawah.

Memang rencana Cici dalam pendakian kali ini tidak mau sampai puncak. Setelah kejadian malam hari yang menimpanya ditambah kondisi Cici yang tiba - tiba datang bulan. Cici berfikir untuk sampai kawah ratu aja setelah itu turun kebawah dan pulang.

Sampai ditempat Cici meninggalkan tenda beserta bawaannya itu, Cici lansung menyiapkan perbekalan masak untuk makan siang dan meneruskan perjalanan turun dan pulang kerumah.

Sangat aneh yang dirasa Cici pada waktu pagi dia terbangun, melihat sekitar sudah tidak ada tenda yang tadi malam dilihatnya itu sangat ramai.

Tidak mau berfikir aneh- aneh, cici tidak menanggapi secara serius dan berfikir positif aja mungkin mereka sudah pulang semua saat waktu subuh hari.

Perjalanan pulang dari tempat camp tersebut sekitar jam 3 siang kurang lebihnya dan sampai kerumah jam 9 malam.

Sangat bersyukur saat perjalanan pulang sampai rumah tidak terjadi hal apa - apa yang menimpa dirinya.

Semua berjalan baik - baik saja, saat perjalan turun dan kembali kerumah dengan selamat dan sehat lalu melupakan kejadi pada malam itu yang menimpa dirinya yang membuat Cici tidak mau lagi mendaki Gunung Salak, baik seorang diri maupun dengan rombongan.



Sekian.



Kisah ini diambil dari kisah nyata yang dirasakan Yesi Oktavia atau biasa di panggil Cici saat Solo Hiking di Gunung Salak.

Created by youtube : Besok Pagi Channel -
Narasumber : Yesi Oktavia
Penulis : Indra
Tonton di Youtube


Kutipan Mimin : 

Rasanya memang sedikit memaksakan ketika kita mendaki hanya seorang diri. Tetapi kembali lagi kepada setiap individu, rasa Penasaran, Terpacu, dan Menguji mental serta batasan-batasan setiap orang yang berbeda-beda itu tidak dapat di tawar, selama ia sadar dengan konsekuensinya.

Solo Hiking bukanlah hal yang mudah, dimana seseorang harus benar-benar siap dan matang dalam perencanaan, termasuk mental.

Karna ketika mental kita down, hal itu dapat berdampak buruk pada kondisi kita saat itu juga,  hal-hal buruk dapat terjadi.

Panik adalah hal yang sangat buruk ketika kita dalam kondisi Solo Hiking. bagaimanapun kita harus tetap tenang, jika panik semuanya akan berantakan, perencanaan, pemilihan keputusan, dan yang lebih fatal gagalnya mencari jalan keluar.

kita dapat mengambil pelajaran dari cerita Cici di atas, ketika kita mendapat hal-hal aneh yang tidak terduga, Cici dapat mengontrol dirinya, ia dapat menguasai dirinya sepehunnya,  sehingga ia tidak akan gegabah dalam pengambil keputusan.

Pengambilan keputusan yang tepat itu adalah hal utama, dari kutipan Cici di atas, Cici sangat tepat mengambil jalan keluar akhir, ketika dirasa sudah tidak bisa, ia tidak akan memaksakan perjalanannya dan memilih untuk kembali.

Buang yang buruk dan ambil sesuatu pelajaran dari kutipan cerita di atas ya... Terima kasih sudah membaca...


Semoga bermanfaat dan jangan lupa share yah...😁😁

Bagikan artikel ini

1 komentar