Kisah Haru Gunung Semeru, Selamat jalan Muh Hanafi. (Full version) - Sweeper Backpacker -->

Rabu, 24 Februari 2021

Kisah Haru Gunung Semeru, Selamat jalan Muh Hanafi. (Full version)

Beberapa dari sobat mungkin sudah pernah melihat cerita ini sebelumnya, Kisah nyata yang terjadi pada September 2009 silam ketika sdr Muhammad Hanafi mencoba menggapai Puncak Mahameru.

Sayangnya upaya Hanafi harus gagal dalam perjalanan pulang ketika ia di tandu menuju Ranu Pani, ia juga sebelumnya sempat mengalami stamina drop dan terserang Hipotermia sampai harus digendong turun dari Kalimati ke Ranu kumbolo.

Kepergian Hanafi meninggalkan haru hingga saat ini, Kisah nya terus dikenang dalam sejarah dekapan Gunung Semeru.

Channel : LVDS CHANNEL 
Link video Yt : Kisah Hanafi di Mahameru
Narasumber : Bang Saha(Sahabat almarhum Hanafi)

Cerita ini memiliki 1-4 halaman, untuk part 2,3,4 bisa klik tombol dibawah postingan ya sob...

Berikut Ceritanya :

Kisah Haru Mahameru, Selamat jalan Hanafi part 1

Sebelum meninggal Hanafi punya 2 keinginan, yang pertama dia ingin ke Gang Potlot, karena dia adalah anak Slankers.

Keinginan pertamanya sudah terpenuhi bersama sahabatnya anak Slankers Jombang.

Keinginan keduanya dia ingin menginjakan kakinya di Gunung Semeru, dan keinginan ini terpenuhi bersama dua sahabatnya yaitu Saha dan Faruq.

Ada banyak kisah mengharukan dalam perjalanan mereka pada waktu itu, hingga akhirnya Hanafi menghembuskan nafas terakhirnya di Ranu Kumbolo setelah keinginannya sudah terpenuhi.

Waktu itu pertengahan bulan Desember 2009, Mapala Indonesia mengadakan acara napak tilas Soe Hok Gie ke Gunung Semeru.

Soe Hok Gie adalah seorang aktivis sekaligus penulis yang mendirikan Mapala UI, Mapala pertama di Indonesia.

Soe Hok Gie meninggal di usia yang relatif muda pada 16 Desember 1969, hanya beberapa jam sebelum ulang tahunnya yang ke-27.

Soe Hok Gie meninggal di puncak Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa karena menghirup gas beracun.

Dalam acara napak tilas itu pesertanya dari semua komunitas pecinta alam se indonesia.

Nah mendengar kabar itu, Saha dan ketiga temannya ada Faruq, Herman dan Hanafi berencana ikut serta dalam acara napak tilas tersebut untuk mewakii kota Jombang dan membawa nama Jago Adventure.

Dianatara mereka berempat, Herman lah yang sebumnya sudah pernah mendaki ke Gunung Semeru, jadi setidaknya mereka sudah ada teman yang udah pernah kesana, jadi bisa merangkul mereka yang belum pernah ke Gunung Semeru.

Singkat cerita setelah 1 hari sebelum pemberangkatan acara napak tilas soe hok gie, tiba-tiba Herman memberi kabar kalau dia tidak bisa ikut serta dalam acara tersebut.

Mendengar kabar itu mereka sedikit tersentak dan berunding kembali, karena disisi lain kondisi keuangan mereka sangatlah menipis.

Hanafi coba mengajak salah satu temannya untuk ikut menggantikan Herman, tapi temannya gak bisa karena mendadak dan belum ada persiapan sama sekali, disisi lain keuangan teman yang diajaknya itu juga menipis.

Hanafi coba merayunya lagi agar mau ikut dengan kata-kata,

"Udahlah ayo ikut, masalah uang yang penting cukup untuk berangkat, urusan pulang gampang"

Tapi temannya tetap tidak bisa ikut, karena disisi lain dia juga tidak ada persiapan fisik sama sekali untuk mendaki ke Gunung Semeru.

Akhirnya mereka (Saha, Hanafi dan Faruq) memutuskan untuk tetap berangkat bertiga.

Ke'esokan harinya mereka berangkat dari Jombang ke Tumpang

(Tumpang adalah salah satu daerah di Malang)

Sesampai disana mereka sempat berdiskusi lagi karena keuangan semakin menipis, dan di tumpang mereka bertemu dengan peserta napak tilas lainnya.

Saha bertanya pada Hanafi,

"Gimana Mang uangnya cukup nggak untuk kita ke Ranupani?"

Amang adalah nama panggilan dari Hanafi.

Lalu Hanafi menjawab,

"Sebenernya kurang, ini cuma cukup kita sampai Ranupani doang, dan untuk turunya gak cukup"

"Terus gimana? Apa kita tetep berangkat?", Tanya Saha kepada Hanafi.

"Udah kita tetep berangkat, untuk turunnya gampang, kita bisa numpang mobil sayur yang ke arah Lumajang, nanti kita kerumahku dulu, baru setelah itu kita balik ke Jombang", jawab Hanafi.

Tempat tinggal Hanafi adalah di Lumajang, tapi tinggal di Jombang untuk sekolah dan kuliah, disana dia tinggal dengan bibinya.

Akhirnya mereka berangkat ke Ranupani dengan menaiki kendara'an hardtop bersama peserta napak tilas lainnya.

Sesampai di Ranupani mereka berkumpul dengan peserta napak tilas lainnya dari berbagai daerah.

Sesampai di Ranupani mereka sempat berunding lagi soal keuangan untuk turun, dan satu kata dari Hanafi yang masih di'ingat,

"Nanti setelah ini kita pulang ke rumahku dulu ya, kalo udah sampai di rumahku dapat uang terus kita balik ke Jombang"

Setelah berunding akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat, pada waktu itu pendakian Gunung Semeru gak se-ramai sekarang, bahkan dulu tiket masuk pun belum ada

Lanjut Part 2...

Halaman selanjutnya bisa klik tombol di bawah ini...

1 2 3 4

Tonton di Yutube

Sumber Yutube : LVDS Channel

Jangan lupa membaca sampai selesai ya, karna ada banyak sekali pelajaran yang dapat sobat petik dari cerita almarhum Hanafi di atas.

Cerita ini menurut mimin sangat menarik, walaupun terjadi pada tahun 2009 tatapi rasa haru nya memang terasa sampai kini ketika dibaca kembali.

Bagaimana menurut sobat tentang cerita di atas? sharing dikolom komentar ya...Oiya tidak lupa juga berikan doa untuk almarhun Hanafi ya, Semoga diberikan tempat terbaik disisi-Nya

Baca Juga : 

Kisah Ririn tahun 2008, Wanita yang berubah menjadi Pocong di Gunung Salak

Solo Hiking Gunung Salak, bertemu hal tak terduka - Yesi Oktavia

Cerita Mistis 12 Jam menuruni Gunung Gede via Putri

Nah itulah Cerita tentang kisah almarhum Hanafi di Gunung Semeru...Percaya atau tidak kembali pada kepercayaan masing-masing ya.


Semoga Bermanfaat, Terima kasih

Bagikan artikel ini

1 komentar