Holaa gengs, di era sekarang ini kegiatan dunia outdoor semakin diminati oleh semua kalangan masyarakat terutama anak muda, salah satu yang paling popular adalah pendakian gunung, yap tepat.
Pendakian Gunung sekarang menjadi sangat tren masakini untuk masyarakat karna memiliki tantangan tersendiri bagi setia orang, tak tanggung-tanggung saat musim kemarau tiba setiap pegunungan selalu saja ramai pengunjung Pendaki entah itu individu, kelompok atau komunitas, tidak mesti di musim kemarau, banyak juga pendaki yang mendaki saat musim penghujan tiba.
Tapi dari banyaknya Pendaki di era sekarang ini hanya beberapa yang benar-benar mengatahui tentang apa itu Ilmu Dasar Survival, sangat disayangkan karena Ilmu Dasar Survival memiliki peranan yang sangat amat penting jika terjadi hal-hal yang diluar dugaan. dan termasuk hal dasar yang harus di ketahui dalam Pendakian Gunung.
Sebagai seorang penggiat olahraga alam terbuka yang merupakan salah satu dari sekian banyak olahraga yang cukup memacu adrenalin dan berbahaya tentunya harus selalu dibekali dengan kemampuan tentang dasar bertahan hidup dialam bebas.
Meskipun pada prinsipnya olahraga ini memiliki resiko yang cukup tinggi, akan tetapi risiko tersebut dapat sedikit kita kurangi jika dibekali dengan ilmu yang cukup.
Ingat !!! antara bahaya dan risiko adalah dua hal yang berbeda. Jangan disamakan antara keduanya, karena risiko adalah sesuatu yang timbul apabila kondisi bahaya tidak dihilangkan. Jadi, marilah kita belajar untuk mendaki gunung secara aman…!
PENGETAHUAN DASAR SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup.
Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasi yang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi.
Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yang singkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukup lama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena pengetahuan dan pengalamannya.
Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa menentukan prioritas survival karena dapat berakibat salah, gagasan kaku yang tidak boleh ditawar-tawar juga akan berakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan didukung pengalaman dan hasil diskusi dapat menguntungkan karena situasi darurat perlu pertimbangan dan sikap tegas dalam mencapai tujuan akhir.
Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhan tubuh, bukan mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampak akibat pengaruh lingkungan. menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saat keadaan darurat adalah kunci dari survival.
Pengaturan disini adalah memelihara ketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan kemampuan memecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akan tetapi dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahami jenis kebutuhan hidup yang menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasi survival.
Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental atau psikologis untuk mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkan gagasan-gagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukan adaptasi efektif.
Nah berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :
1. Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan hidup, oleh karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahan hidup. survival tanpa udara umumnya hanya bertahan selama 3 sampai 5 menit.
2. Selanjutnya dibutuhkan perlindungan dari cuaca buruk dan keganasan alam. kita akan dibatasi oleh keadaaan lingkungan dan medan, seperti halnya dari temperatur yang sangat berpengaruh pada tubuh. Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat menjadi pelindung, contohnya api yang dapat menghangatkan dan menjaga temperatur tubuh, jika tidak ada rumah, tenda atau gua. Api dapat dimasukkan kedalam prioritas kedua
3. Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akan terbebas dari CO2, asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalah istirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat mengurangi kemampuan untuk bertahan. Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam prioritas ketiga.
4. Air, kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalah persoalan didalam survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yang mengandung air dan merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam organ tubuh. Air dapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna makanan. Kondisi lingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup hingga tiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas keempat. Sangatlah bijaksana apabila pemakaian air dapat dihemat.
5. Umumnya tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. namun banyak juga manusia di benua lain yang hanya dapat makan satu kali perhari atau bahkan tidak makan berhari-hari.
Catatan menunjukkan bahwa tanpa makanan umum sehari hari survivor dapat bertahan selama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah prioritas terakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu cara untuk mengimbangi kekurangan makanan.
Lanjut pada sikap dalam Survival :
Sikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harus dapat berbuat yang terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungan darurat. Hal ini tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan dan keterampilan.
Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangan kemauan untuk hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan kondisi fisik, maka akhirnya semua akan hilang.
Kondisi yang demikian sangat membahayakan dan bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya, juga yang perlu diingat janganlah meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positif sangat diperlukan untuk menganalisa semua yang bertentangan dengan tubuh.
Apa saja yang berguna dalam menghadapi situasi survival dapat dilihat dalam dua persoalan:
1.Kesiapan mendiskusikan dengan jelas "apakah anda ingin hidup ?", ungkapan yang sederhana.
Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri. Banyak kegiatan survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode fisik ekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu setiap orang juga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.
2.Kemampuan untuk memecahkan persoalan.
Hal ini didapat jika kita mampu mempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimum dengan temperatur 37 derajat C. Mengabaikan temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi dan pada akhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, yang berakibat otak cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasional berbarengan dengan turunnya koordinasi akan berakibat fatal. Pengetahuan dan pengalaman tidak ada artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuh kemampuannya, penghematan sumberdaya seperti energi, panas dan air adalah penting.
Mengapa ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi, dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak, antara lain : mental, jadi 80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita, timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
- Keadaan alam (cuaca dan medan)
- Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
- Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival :
Jadi definisi survival ialah bertahanan hidup, kelangsungan hidup, atau kesintasan adalah kecenderungan sesuatu untuk terus ada, terutama ketika hal ini dilakukan meskipun dalam keadaan yang dapat membunuh atau menghancurkannya.
kegunaan survival sendiri terdapat berbagai macam versi, seperti di bawah ini :
- Sadarkan diri dalam keadaan gawat darurat
- Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
- Rasa takut dan putus asa harus hilangkan
- Vitalitas mesti ditingkatkan
- Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
- Variasi alam bisa dimanfaatkan
- Belajar, mengerti, dan berlatih
- Lancar dan selamat
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu
istilah "STOP" yang artinya :
- Stop & seating / berhenti dan duduklah
- Thingking / berpikirlah
- Observe / amati keadaan sekitar
- Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Penjelasan Tentang STOP :
Stop atau berhenti
Ketika kita menyadari kalau kita tertinggal dari rombongan atau tersesat, maka berhentilah dan luangkan waktu untuk istirahat. Hal ini berguna agar kita tidak semakin jauh tersesat dan juga membantu pikiran kita agar tetap tenang.
Think atau berpikir
Setelah kita tenang, cobalah untuk berpikir positif dari keadaan yang ada. Mulai dari memotivasi diri agar bisa meningkatkan rasa percaya diri dan mengatasi rasa takut, pikirkan juga dimana lokasi kita berada dan bagaimana kita bisa sampai tersesat. Pikiran yang positif juga akan membantu dalam mengambil keputusan.
Observe atau observasi
Pada tahap ini, cobalah melakukan observasi apa saja yang ada disekeliling kita mulai dari cuaca, ada atau tidaknya tempat berlindung, air, ketinggian tempat kita berada, jarak tempat kita ketempat terbuka dan juga sumber daya yang bisa digunakan untuk membuat api, tempat berlindung dan membuat sinyal darurat.
Hal ini tentunya akan berguna bagi kita agar tetap bertahan hidup dan menemukan jalan keluar dari kondisi tersesat atau juga bisa mudah ditemukan tim pencari.
Plan atau rencana
Setelah banyak observasi yang kita lakukan, segera lakukan rencana berdasarkan prioritas kebutuhan kita. Lakukan rencana secara sistematis seperti mencari tempat berlindung, membuat api untuk menghangatkan diri dan sinyal darurat serta mencari air minum.
Next ke sesi selanjutnya
- Sikap mental : Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman.
- Pengetahuan ; Cara membuat bivak, cara memperoleh air, cara mendapatkan makanan,cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, cara mencari pertolongan
- Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll
- Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll
- Mengkoordinasi anggota
- Melakukan pertolongan pertama
- Melihat kemampuan anggota
- Mengadakan orientasi medan
- Mengadakan pengumpulan makanan
- Membuat rencana dan pembagian tugas
- Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
- Membuat mark/jejak dan perhatian
- Mencari dan mendapatkan pertolongan
- Ketegangan dan panic
- Kelelahan karna panas
- Kejang-kejang kepanasan
- Penyakit akut / kronis
- Baru sembuh dari penyakit Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit
- Minum alkohol
- Dehidrasi
- Aklimatisasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
- Hipotermia
- Gejala :
- Lemah, lesu.
- kurang dapat berpikir dengan baik.
- histeris
- Pusing dan muntah
- Nyeri dan kejang perut
- Diare
- Kejang kejang seluruh badan
- Pingsan
- Kelaparan
- Lecet
- Kedinginan (untuk penurunan suhu tubuh 30° C yang bisa menyebabkan kematian)
- Hindari daerah aliran air (bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung, ini juga efektif untuk menghindari ular)
- Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
- Bukan sarang nyamuk/serangga
- Bahan kuat
- Terlindung langsung dari angin
- usahakan memliliki kontur aman
- Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
- Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
- Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih seperti sabun, kecuali sawo dan pepaya.
- Tanaman yang akan dimakan bisa dicoba dulu oleskan pada tangan, lengan, bibir dan atau lidah, tunggu sesaat, apabila terasa aman bisa dimakan.
- Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
- Batang pohon pisang (putihnya)
- Bambu yang masih muda (rebung)
- Pakis dalamnya berwarna putih
- Sagu dalamnya berwarna putih
- Tebu
- Rotan muda yang dibakar
- Selada air
- Rasamala (yang masih muda)
- Daun mlinjo
- daun singkong
- Ubi jalar
- Talas
- Singkong
- Arbei
- Asam jawa
- Juwet
- Buah Lo
- Jamur merang
- jamur kayu
- Mempunyai warna mencolok
- Baunya tidak sedap
- Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
- Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
- Bila diraba mudah hancur
- Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
- Tumbuh dari kotoran hewan
- Mengeluarkan getah putih
- Belalang
- Jangkrik
- Tempayak putih (gendon)
- Cacing
- burung
- Laron
- Lebah
- larva
- Siput/bekicot
- Kadal (bagia belakang dan ekor)
- Katak hijau
- Ular (1/3 bagian tubuh tengahnya)
- Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking
- Binatang yang mengandung racun : penyu laut
- Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung
- Mata pancing /kait dan benang pancing
- Pisau / sangkur / vitrorinoc
- Tali kecil
- Senter
- Cermin suryakanta, cermin kecil
- Peluit
- Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
- Tablet garam, norit
- Obat-obatan pribadi
- Jarum + benang + peniti
- Ponco / jas hujan / rain coat
- Lain-lain